Banyuasin, Sumsel (B2B) - Sejumlah siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan - Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Sembawa binaan Kementerian Pertanian RI (Kementan) di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan menggelar pembekalan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada sejumlah instansi dan mitra swasta pertanian.
Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan, kegiatan pembekalan PKL menjadi bagian penting dari proses pembelajaran vokasi pertanian, mengintegrasikan teori dengan praktik.
Pembekalan PKL sejalan arahan Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman bahwa pendidikan vokasi akan menjadikan para petani milenial lebih berkualitas.
"Hadirnya kegiatan PKL dalam pendidikan vokasi, akan menjadikan petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian, karena bagaimana pun, masa depan pertanian ada di generasi milenial," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern perlu dilakukan penyiapan dan pencetakan SDM pertanian unggulan.
PKL 154 Siswa/i
Saat membuka pembekalan PKL bagi siswanya, Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengingatkan tentang pentingnya kesiapan, untuk cepat beradaptasi diri dengan lingkungan dunia kerja di lokasi PKL masing-masing siswa.
"Juga kesempatan emas bagi seluruh siswa dan siswi kelas XII, untuk menambah wawasan dan pengalaman dari PKL 2025," katanya.
Sekitar 20 siswa/i, ungkap Budi Santoso, akan magang pada Brigade Pangan, sehingga mereka dapat belajar menjadi wirausahawan muda pertanian dan memahami analisa usaha budidaya padi.
"Dalam pembekalan ini di harapkan para siswa diberikan pemahaman mengenai etika, atitude selama di lokasi PKL, sehingga siswa dapat menjaga diri dan nama baik sekolah," katanya lagi.
Budi Santoso menambahkan, pembekalan dilaksanakan dua hari, 2 - 3 Juli 2025 di Aula Utama Kampus SMK-PP Negeri Sembawa.
"Pembekalan merupakan langkah awal, sebelum siswa diterjunkan ke dunia kerja, baik di instansi pemerintah, perusahaan swasta, maupun dunia usaha lainnya yang relevan dengan kompetensi keahlian mereka," ungkapnya lagi.
PKL 2025 diikuti oleh 154 siswa Kelas XII dari berbagai program keahlian seperti ATP, ATPH, ATU, APHP.
Para siswa akan ditempatkan pada PT Hindoli, PT Pinago, PT PNS, PT Kelantan Sakti, Puslitbun, Budidaya Melon Tanjung Agung, Budidaya Melon Rejodadi, BP Tani Milenial, BP Sobat Tani, BP Pangan Sae Tani, BP Pangan Taruna Tani Bekarya, BP Rambutan, PT Suja, Pulau Jaya Mandiri, CV Jovin Agro, PT SMS, BPTU HPT Sembawa, Unsri bukit, LPPMHP, My Bakery, PTPN 1 Regional 7 unit Musi landas, PT Sinar Sosro, dan Kery Cake.
"Dengan adanya program PKL ini, SMK-PP Negeri Kementan terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan pertanian Indonesia melalui pendidikan vokasi yang berkualitas dan terarah pada kebutuhan dunia kerja," punkas Budi Santoso. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.