Jakarta (B2B) - Pemerintah mengharapkan pelaku bisnis di sektor perkebunan tetap bersemangat untuk mendorong kemandirian pangan, sebagai solusi mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan dengan mewujudkan kemandirian pangan.
Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan pemerintah meminta dan mendorong sektor perkebunan tumbuh menjadi salah satu pilar utama pembangunan berbasis lingkungan atau Green Economy. Sementara konflik yang terjadi di bisnis perkebunan diharapkan dapat diminimalisir melalui sinergi antara pemilik modal, perkebunan rakyat dan masyarakat.
"Kita sudah merasakan kekurangan suplai pangan sehingga membuat ketergantungan impor dan instabilitas yang akan menimbulkan inflasi. Maka curahkan betul perhatian kepada kemandirian pangan," kata Hatta Rajasa saat membuka Expo Nasional Inovasi Perkebunan (ENIP) 2013 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (30/8).
Sebagaimana diketahui, ketergantungan terhadap impor saat ini membuat instabilitas dalam perekonomian dalam negeri. Menguatnya impor di saat ekspor melesu membuat neraca transaksi berjalan Indonesia defisit.
Kondisi tersebut berdampak pada menurunnya tingkat kepercayaan investor di lantai bursa. Bentuk nyatanya ialah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh dan nilai tukar rupiah terus merosot.
""Tentunya peningkatan produktifitas dan pembangunan berkelanjutan harus sinergi dengan green economy," ungkap Hatta Rajasa.
Jakarta (B2B) - The government expects businesses in the plantation sector remains eager to push the food self-sufficiency, as a solution to reduce Indonesia´s dependence on food imports to realize the food self-sufficiency.
Coordinating Minister for the Economy, Hatta Rajasa said the government request and encourage the plantation sector grew into one of the main pillars of development based on environmental or Green Economy. While the conflict in the plantation business is expected to be minimized through the synergy between capital owners, smallholders and communities.
"We´ve been affected by the shortage of food resulting in dependence on imported product and the economic instability that triggers inflation. Therefore devote true attention to food self-sufficiency," said Hatta Rajasa when opened the National Innovation Expo Plantation (ENIP) 2013 which was held at the Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Friday (30/8).
As known, the current dependence on imports makes instability in the domestic economy. The strengthening in the current import export activities decreased, result a deficit of current account balance.
These conditions have an impact on investor confidence in the stock exchange. As a result, the Jakarta Composite Index (JCI) and the fall of the rupiah continued to fall.
"Of course, increasing the productivity and sustainable development must be synergy with the green economy," said Hatta Rajasa.