153 Lulusan SMKPP Kementan Siap Majukan Sektor Pertanian
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Selasa, 07 Mei 2024
SMKPPN SEMBAWA: Pengumuman kelulusan peserta didik kelas XII dilakukan secara online melalui website resmi sekolah, yang dirilis pada Senin petang [6/5].

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI sebagai ujung tombak regenerasi petani terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Pertanian.

Di bawah naungan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] melalui pendidikan vokasi pertanian, baik pendidikan tinggi dan menengah pun tak hentinya meningkatkan kualitas serta kuantitas lulusannya.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam setiap kesempatan selalu menyampaikan bahwa pertanian merupakan salah satu subsektor ekonomi, yang akan selalu menjadi andalan bagi perekonomian Indonesia.

“Di dalam sektor pertanian perlu diisi oleh SDM yang berkualitas. Lulusan SDM inilah yang telah dididik untuk menjadi petani milenial melalui pendidikan vokasi selama tiga tahun, salah satunya SMK-PP,” papar Amran.

Di kesempatan lain, Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP menjelaskan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga SDM yang sangat banyak.

“Melalui sekolah vokasi ini bidang pertanian akan terus meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia guna mendukung pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” ucapnya.

Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan [SMK-PP] Negeri Sembawa sebagai salah satu pelaksana pendidikan menengah vokasi Kementan, pada Senin [6/5]melaksanakan rapat kelulusan peserta didik kelas XII yang telah menyelesaikan pendidikan selama tiga tahun, Penilaian Satuan Pendidikan dan Penilaian Akhir Semester (PAS) baik teori maupun praktik.

Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Yudi Astoni menjelaskan,  bahwa sebanyak 153 peserta didik dinyatakan lulus dari SMK-PP Negeri Sembawa yang terdiri dari 30 peserta didik dari program studi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), 64 peserta didik dari program studi Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP), 31 peserta didik dari program studi Agribisnis Ternak Unggas (ATU) dan 28 peserta didik dari program studi Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP).

"Tugas pendidikan Vokasi menghasilkan lulusan dengan qualified Job Seeker dan Job Creator untuk lulusan Sembawa tahun 2024 ini beberapa dalam proses melanjutkan studi di bidang pertanian pada perguruan tinggi, selain itu menjalani program Pembinaan Wirausahawa Muda pertanian (PWMP) dan sedang proses mengikuti rekrutmen beberapa Industri dan dunia kerja," papar Yudi.

“Harapan ke depannya sekolah ini dapat terus membentuk generasi hebat yang mampu memajukan dunia pertanian," jelas Yudi.

Sesuai surat edaran yang tidak mengizinkan peserta didik untuk konvoi merayakan kelulusan, maka pengumuman kelulusan peserta didik kelas XII dilakukan secara online melalui website resmi sekolah, yang dirilis pada Senin [6/5] pukul 15.00 WIB. [titin/timhumas smkppnsembawa]


Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.

TERKAIT - RELATED