Penyuluh CSA Kebumen & Purworejo Dukung Kementan Tingkatkan Indeks Pertanaman
Indonesia Irrigation Development the Target of Government`s Loan Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Sabtu, 27 April 2024
PROGRAM SIMURP: Penyuluh lokasi kegiatan CSA di BPP Gebang, Kabupaten Purworejo praktik membuat pengairan AWD berupa sistem pergiliran basah dan kering, sehingga program pompanisasi berjalan efektif dan efisien.

Kebumen, Jateng [B2B] - Teknologi hemat air dari paket teknologi Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture [CSA] yang dikuasai penyuluh CSA layak direplikasi penyuluh Non CSA. Upaya tersebut mendukung program pompanisasi dari Kementerian Pertanian RI bagi peningkatan produktivitas pertanian pada sejumlah sentra produksi padi nasional.

Dukungan penyuluh CSA yang menguasai metode Alternate Wetting and Drying [AWD] berupa pergiliran basah dan kering terbukti mampu hemat air hingga 20%. Inovasi AWD layak diterapkan pada wilayah sasaran pompanisasi dari Kementan, agar petani didampingi penyuluh dapat optimal memanfaatkan air yang dipompa dari sungai dan embung.

Sebelumnya diberitakan, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementan [PVTPP] mendorong para penyuluh di Kabupaten Kebumen dan Purworejo, Provinsi Jawa Tengah untuk menghitung potensi pompanisasi, validasi data bagi potensi perluasan areal tanam dan verifikasi sumber air.

Kepala PVTPP Kementan, Leli Nuryati mendorong para penyuluh di Kebumen dan Purworejo mendukung perluasan areal tanam sebagai upaya bersama, untuk mengejar masa tanam yang sempat tertinggal akibat El Nino panjang.

"Pada level kabupaten, tanggung jawab kami merencanakan potensi pompanisasi, validasi data untuk potensi areal tanam dan verifikasi sumber air," katanya pada Rakor Perluasan Areal Tanam [Rakor PAT] di Kebumen, belum lama ini, yang dihadiri pihak terkait dari Pemprov Jawa Tengah, Pemkab Kebumen dan Purworejo serta Kodim 0709 Kebumen

Diketahui, Kebupaten Kebumen dan Purworejo merupakan lokasi kegiatan CSA yang meliputi 20 kecamatan di Kebumen dan tujuh kecamatan di Purworejo di bawah koordinasi Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] setempat dalam rentang kendali Program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP].

Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pada jajarannya segera mempercepat tanam padi. Guna mengejar ketertinggalan produksi yang sempat tertinggal pada musim sebelumnya.

"Situasi pangan kita secara nasional sedang tidak baik-baik saja. Ini akibat El Nino panjang sejak 2023 dan berimbas hingga 2024," katanya.

Mentan Amran menambahkan, sektor pertanian pada 2023 mengalami kemunduran musim tanam karena lahan persawahan kering kerontang. Kegiatan tanam di seluruh Jateng, untuk 2024, harus mencapai satu juta hektar agar dapat menutupi kekurangan tahun berikutnya.

Hal tersebut didukung oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa kebijakan Kementan memerlukan sinergi antara seluruh insan pertanian didukung oleh stakeholders.

"Untuk itu diperlukan langkah awal dalam upaya peningkatan wawasan dan pemahaan serta penyamaan persepsi dalam upaya mencapai swasembada padi dan jagung,” katanya.

Lokasi kegiatan CSA di Purworejo pada tujuh kecamatan yakni Banyuurip, Bayan, Gebang, Purworejo, Ngombol, Loano dan Purworejo. Sementara di Kebumen pada 20 kecamatan yakni Alian, Buluspesantren, Karangsambung, Kebumen, Klirong, Kutowinangun, Petanahan, Poncowano, Puring, Mirit, Rowokele, Ayah, Buayan, Sruweng, Pejagoan, Adimulyo, Kuwarasan, Sempor, Gombong dan Karang Anyar.

Inovasi AWD
Kepala PVTPP Kementan, Leli Nuryati pada Rakor PAT di Semarang mengaku menaruh perhatian khusus pada potensi areal tadah hujan di Purworejo seluas 2.511 hektar dan Kebumen mencapai 14.057 hektar.

"Kepada para penyuluh, kami harapkan dukungannya untuk menyukseskan program pompanisasi," katanya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian [DKPP] Kebumen, Hadi Sadsila mengatakan akan mendukung pengembangan lahan bagi peningkatan Indeks Pertanaman [IP] dari satu kali diupayakan dua kali tanam dalam setahun.

"Upaya yang dilakukan dengan pompanisasi agar lahan yang biasa satu kali menjadi dua kali tanam setahun," katanya.

Direktur National Project Implementation Unit [NPIU] SIMURP Bustanul Arifin Caya mengatakan inovasi CSA dari SIMURP bertujuan meningkatkan kualitas SDM pertanian. Targetnya, meningkatkan IP dan produktivitas serta peningkatan pendapatan petani melalui CSA menyikapi perubahan iklim.

"Demplot seperti dikembangkan SIMURP merupakan salah satu metode penyuluhan pertanian agar teknologi CSA yang diinformasikan penyuluh lebih mudah diterima petani," katanya.

Sejumlah penyuluh CSA pada 27 BPP di Purworejo dan Kebumen, dapat mendampingi dan mengawal penyuluh maupun petani Non CSA menerapkan metode AWD berupa sistem pergiliran basah dan kering, sehingga pompanisasi berjalan efektif dan efisien mengatasi dampak El Nino.

Project Manager SIMURP Kementan, Sri Mulyani mengatakan metode AWD merupakan pengairan hemat air dan dapat diterapkan oleh petani untuk menghemat pemakaian air di lahan sawah tanpa mengurangi hasil panen dengan pemberian air secara terputus-putus. [timsimurpkementan]


Kebumen, Jateng [B2B] - The objective of the Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] with Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

The target is to increase cropping intensity through irrigation rehabilitation, revitalization and modernization activities, the realization of a sustainable irrigation system through the revitalization of irrigation management, increasing institutional strengthening, as well as increasing the capacity and competence of human resources in irrigation management and increasing production and productivity.

Increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

SIMURP locations in 13 irrigation areas and two swamp areas namely Banyuasin and Katingan Regencies and 17 districts in eight provinces.

The main objective is to increase motivation for agricultural extension workers, agricultural extension centers, farmer groups, women farmer groups and farmer economic groups in agribusiness-oriented farming.

TERKAIT - RELATED