Banjarbaru, Kalsel (B2B) - Demi menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, produktif dan berdaya saing, Kementerian Pertanian (Kementan) memaksimalkan pendidikan vokasi, karena memiliki kedekatan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DuDi) melalui kemitraan baik pada proses pembelajaran, pengembangan, penguatan SDM, hingga perekrutan lulusan vokasi.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan sekolah vokasi seperti Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK PP), Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) berperan penting memajukan pertanian.
"Pertanian pun dapat di digarap dengan cara-cara kekinian, namun harus didukung oleh SDM yang memadai maka Polbangtan menjadi ujung tombak dalam hal tersebut," katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan di tangan milenial dan generasi Z pembangunan pertanian akan dijalankan.
“Kalian semua adalah motor penggerak pertanian di negara yang kita cintai ini, terlepas dari generasai pendahulu kalian yang saat ini sudah menjadi penggerak dan pelopor pembangunan pertanian,” katanya.
SMK PP Negeri Banjarbaru sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang pendidikan vokasi pertanian di bawah naungan BPPSDMP Kementan terus berupaya meningkatkan kemampuan siswanya dan menjadi sekolah yang unggul.
50 Siswa/i
Demi meningkatkan kualitas pendidikan pada SMK PP Negeri Banjarbaru, kali ini mendapatkan kerjasama dengan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarbaru dalam rangka meningkatkan pengetahuan siswa SMK di Kota Banjarbaru.
Bertempat di Aula Kampus SMK PP Negeri Banjarbaru, Selasa (22/07/2025) kegiatan terkait Bursa Kerja Khusus mengambil tema Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan Tenaga Kerja Bagi Pencari Kerja Tahun 2025.
Kegiatan diikuti oleh 50 orang siswa-siswi Menengah Sekolah Kejuruan (SMK) lingkup Kota Banjarbaru. Di antara peserta adalah 20 siswa-siswi Kelas X dan XI SMK PP Negeri Banjarbaru Tahun Pelajaran 2025/2026.
Hadir mendampingi pembukaan ini, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK PP Negeri Banjarbaru mewakili Kepala
SMK PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni yang menegaskan
bahwa kegiatan penyuluhan sangat bagus, khususnya bagi siswa Kelas XII yang akan menyiapkan diri sebagai calon pencari kerja saat mereka lulus nanti, ujarnya.
Kegiatan dibuka oleh Kabid PPTK Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarbaru, Dzoelhida Rahmah Astuti mengatakan, kegiatan tersebut dalam rangka pelaksanaan program penempatan tenaga kerja, sub kegiatan penyuluhan dan bimbingan jabatan bagi pencari kerja tahun 2025 untuk BKK SMK Kota Banjarbaru.
Salah satu siswa SMK-PP Negeri Banjarbaru, Alvin Bynthang merasa senang mengikuti kegiatan ini, karena ia diajari untuk mengenal kemampuannya dan mengetahui peluang dunia kerja.
Perlu diketahui bahwa kegiatan untuk angkatan kedua ini dilaksanakan satu hari dengan diikuti siswa dari SMK PP Negeri Banjarbaru, serta terdapat siswa dari SMK PGRI Banjarbaru, dan SMK Telkom Banjarbaru. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]
Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.