Medan, Sumut [B2B] - Profesionalisme dan kompetensi SDM pertanian menjadi tuntutan pasar bebas, untuk itu politeknik lingkup Kementerian Pertanian RI mengadakan Sertifikasi Profesi bidang perkebunan kelapa sawit bagi 68 mahasiswa Polbangtan Medan dari Semester VII Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan [TPTP].
Pelaksanaan Sertifikasi Profesi spesialisasi Asisten Kebun Kelapa Sawit 2023 pada Tempat Uji Kompetensi [TUK] yang ditunjuk Lembaga Sertifikasi Profesi [LSP] yakni Polbangtan Medan di Provinsi Sumatera Utara selama empat hari, 1 - 4 Februari 2023.
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada pendidikan vokasi binaan Kementan, Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] menyiapkan SDM pertanian berkualitas dan profesional yang terspesialisasi pada bidang-bidang profesi dengan kompetensi tertentu.
"Tanpa persiapan yang baik bukan tidak mungkin lapangan pekerjaan yang selama ini dikerjakan oleh tenaga kerja Indonesia digantikan oleh tenaga kerja asing yang lebih kompeten dan professional termasuk sektor pertanian," katanya.
Pernyataan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] bahwa Polbangtan membangun sistem sertifikasi kompetensi bagi SDM pertanian.
"Sertifikasi kompetensi dilaksanakan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia atau disingkat SKKNI, standar internasional dan atau standar khusus," katanya.
"Tujuan dari sertifikasi, untuk menentukan kelayakan kompetensi SDM pertanian dan memberikan pengakuan terhadap profesinya," kata Dedi Nursyamsi.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengakui SKKNI memiliki peran penting dalam peningkatan, pengembangan pengetahuan, keterampilan, sikap kerja, dan pengakuan di kawasan Asia-Pasifik sebagaimana yang dilakukan di banyak belahan dunia.
"SKKNI adalah panduan untuk berbagai pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk semua industri pertanian, dan yang menjadi dasar umum untuk program diklat, penilaian kompetensi, dan standar sertifikasi di banyak negara," katanya.
Kepala TUK Polbangtan Medan, Linda Tri Wira Astuti mengatakan pihaknya menghadirkan enam orang asesor yakni Arief Wicaksono, Syukur, Rendy Dwi Hartanto, Muhammad Taufiqur Rohman, Sikardji dan Binsar Simatupang dan satu orang panitia dari LSP.
Kegiatan Sertifikasi Profesi didukung Koordinator bidang Teknik Operasional, Jhon Kedan; Koordinator bidang Mutu, Gusti Setiavani; Koordinator bidang Administrasi, Poppy Noviyanti; Koordinator bidang Sarana Prasarana, Dhani Handoko; dan Koordinator Bidang Keuangan, Febrion Rusner. [ira/timhumaspolbangtanmedan]
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.