Skala Ekonomi, Pengembangan `Food Estate` Sumba Terbagi Lima Zona
Indonesia Developing the Food Estate in East Nusa Tenggara Province

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Rabu, 24 Februari 2021
KUNJUNGAN JOKOWI: Presiden RI Joko Widodo menyimak penjelasan Mentan Syahrul Yasin Limpo tentang Lima Zona pengembangan FES di Kabupaten Sumba Tengah, NTT [Foto: istimewa]

Sumba Tengah, NTT [B2B] - Pemerintah RI khususnya Kementerian Pertanian RI membagi lima zona pengembangan lumbung pangan baru [food estate] di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur [NTT]. Tujuannya, meningkatkan indeks pertanaman, produktivitas hasil pertanian, adanya produk olahan dan peningkatan pendapatan petani.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan pengembangan Lima Zona dari Food Estate Sumba [FES] yakni Kecamatan Katikuna dengan luas padi 1.125 hektar dan jagung 525 hektar dan Kecamatan Katikuna Selatan luas padi 2.015 hektar dan jagung 1.710 hektar. 

"Kecamatan Umbu Ratu Nggay luas padi 564 hektar dan jagung 461 hektar, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat padi 1.466 hektar dan jagung 784 hektar serta Kecamatan Mamboro untuk padi 450 hektar dan jagung 900 hektar," kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, Selasa [23/2] usai mendampingi Presiden RI Joko Widodo meninjau FES di Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, NTT.

Dalam mendorong percepatan implementasi FES, menurutnya, pemerintah membangun lebih banyak sarana dan prasarana produksi bagi petani. Intervensi yang dilakukan pemerintah adalah membangun tata air melalui sumur bor/jaringan irigasi/pompa, mekanisasi, budidaya hemat air, perbaikan pola tanam, membangun hilirisasi, pasar, kelembangaan korporasi dan program padat karya.

"Untuk itu, hasil yang diharapkan dari FES adalah peningkatan indeks pertanaman, produktivitas padi lima  ton per hektar, produktivitas jagung enam ton per hektar, adanya produk olahan, peningkatan daya beli dan pendapatan petani," kata Mentan Syahrul.

Dia menegaskan pengembangan kawasan FES melibatkan beberapa kementerian di antaranya Kementerian Pertanian, Kemen PUPR, dan Kemen BUMN. Selain pola integrated farming beberapa sektor, diharapkan dalam food estate akan diperoleh produksi pangan dalam skala ekonomi besar dan digarap sejak hulu hingga hilir [pasca panen].

"Karena itu, para petani dan kelompok taninya harus sama-sama bekerja dan mengelolanya secara baik dan benar. Jadi diharapkan nanti hasilnya juga harus maksimal. Paling tidak produktivitas naik dua sampai tiga kali lipat," harap Mentan.

Selain Mentan Syahrul, turut mendampingi Presiden Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [PUPR] Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Bupati Sumba Tengah, Paulus SK Limu.


Central Sumba of East Nusa Tenggara [B2B] - East Nusa Tenggara province has been chosen as the site for Indonesia´s new food barn to be established under the government´s food estate program, said Agriculture Minister Syahrul Yasin Limpo here on July 1. For the first phase of the program, which encompasses the initial construction of the food barn, the government has provided land in the Central Sumba regency.

TERKAIT - RELATED