Bogor, Jabar (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menerima kunjungan istimewa dari Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, untuk memberikan kuliah umum bertajuk “Peran Penyuluh dan Potensi Pengembangan Peternakan di Kabupaten Aceh Tengah”.
Dalam kuliah umum yang berlangsung pada Jumat (25/4/2025), Bupati Haili Yoga memaparkan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, tenaga penyuluh, dan generasi muda pertanian dalam mendukung pengembangan sektor peternakan, khususnya di wilayah Aceh Tengah.
“Penyuluh merupakan ujung tombak dalam mentransfer pengetahuan dan teknologi kepada petani dan peternak. Peran mereka sangat vital membangun pertanian tangguh dan berkelanjutan," katanya di hadapan para mahasiswa, dosen, dan civitas akademika Polbangtan Bogor.
Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman kerapkali mengingatkan tentang pentingnya pendidikan vokasi pertanian dalam mencetak SDM pertanian yang kompeten, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global.
“Polbangtan adalah garda terdepan dalam menyiapkan petani milenial dan penyuluh yang andal," katanya.
Kita butuh SDM yang tidak hanya paham teori, ungkap Mentan, juga tangguh di lapangan. Mereka yang akan menjadi motor penggerak pertanian modern Indonesia.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa Polbangtan memiliki peran strategis dalam ekosistem pembangunan pertanian nasional.
"Polbangtan tidak hanya mencetak lulusan, tetapi juga menjadi pusat inovasi, pelatihan, dan penguatan kapasitas bagi penyuluh dan pelaku utama sektor pertanian," katanya.
Kolaborasi dengan pemerintah daerah, ungkap Kabadan, seperti dilakukan Bupati Aceh Tengah merupakan bentuk nyata integrasi antara pendidikan dan pembangunan wilayah.
Bupati Haili Yoga menyoroti potensi besar yang dimiliki Kabupaten Aceh Tengah dalam sektor peternakan, seperti ketersediaan lahan, iklim yang mendukung, serta keberagaman jenis ternak yang dapat dikembangkan, mulai dari sapi, kambing, hingga unggas.
Menurutnya, dengan dukungan SDM yang unggul dan teknologi yang tepat, Aceh Tengah bisa menjadi salah satu lumbung peternakan nasional.
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan, Kuliah Umum disambut antusias mahasiswa, yang berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan.
"Guna menambah wawasan dan membuka jejaring strategis bagi mahasiswa yang kelak akan menjadi pelaku pembangunan pertanian Indonesia" katanya.
Tak ayal, sesi diskusi pun ramai disambut baik oleh mahasiswa seperti Rifki Dwi Putra, mahasiswa PPB yang menanyakan mengenai mekanisme tata Kelola peternakan.
Bupati Haili Yoga menjawab, “awalnya masih pribumi namun saat ini sudah dikembangkan di Kecamatan Jagong. Dominasi penghuni di sana berasal dari Jawa, maka hingga saat ini sudah berhasil beternak sapi, kerbau, kambing cukup berhasil.
Ke depannya, kata Halili, akan direkomendasikan pengembangan di kecamatan Jagong. Karena tata Kelola juga sudah baik daripada wilayah yang lain sehingga akan dijadikan sebagai percontohan”.
Kegiatan ini menjadi ajang inspiratif yang memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan pemerintah daerah, serta membuka peluang kerja sama dalam hal penelitian, pengembangan teknologi peternakan, dan penguatan kapasitas penyuluh di lapangan. [wisda/timhumas polbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.