Pemerintah Siapkan 4 Strategi Tarik Devisa dari Singapura
Indonesian Govt Prepares 4 Strategies for Withdrawing Funds Kept in Singapore

Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Ismail Gani
Translator : Dhelia Gani
Kamis, 27 Februari 2014
Foto: msn.com

Batam (B2B) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan empat strategi untuk menarik dana Warga Negara Indonesia yang disimpan di bank-bank Singapura yang nilainya mencapai Rp1.500 triliun.

"Ada empat strategi," kata Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Bambang Brodjonegoro, di Batam, Rabu.

Empat strategi itu adalah pemberian insentif pajak, penghapusan pajak ganda, pendorongan penerbitan produk industri keuangan baru dan penciptaan kawasan khusus industri keuangan.

"Mereka itu orang-orang kaya yang membutuhkan kepastian keamanan dan pengembalian investasi yang tinggi," kata dia.

Strategi pertama, insentif pajak. Ia mengatakan pemerintah sedang mengkaji insentif pajak yang mungkin diberikan untuk produk-produk keuangan.

Menurut dia, insentif pajak yang diberikan bukan penghapusan pajak, melainkan peniadaan pajak untuk instrumen baru.

Kedua, pajak ganda, ia mengatakan Pemerintah memang tidak mengenal pajak ganda.

"Tidak boleh menarik pajak dua kali atas obyek yang sama," kata dia.

Strategi ketiga, pemerintah juga mendorong penerbitan produk keuangan baru untuk menyerap dana WNI yang disimpan di Singapura.

Dan strategi keempat, pemerintah tengah mengkaji pendirian kawasan khusus perbankan, lokasinya harus yang berdekatan dengan Singapura, untuk memudahkan WNI di Negara Singa itu.

Arah dari kebijakan itu adalah pendirian "offshore banking", yaitu sistem perbankan yang mengutamakan kepercayaan dan insentif pajak perbankan.


Batam (B2B) -  Indonesias finance ministry is preparing four strategies to withdraw funds worth Rp1,500 trillion kept in Singaporean banks, an official stated here on Wednesday.

"We are preparing four strategies," remarked Deputy Minister of Finance Bambang Brodjonegoro.

The four strategies are tax incentives, eradication of double taxation, encouraging the issuance of new financial industry products, and creating a special financial industrial zone.

"They are rich people who need security assurance and high yield," he claimed.

Bambang noted that the government is currently working on a tax incentive that can possibly be applicable on financial products.

He added that the tax incentive was not tax abolition, but tax elimination for new instruments.

With regard to double taxation he emphasized that the government has never recognized double taxation.

"It is not allowed to impose tax twice on the same thing," he stated.

Regarding the third strategy, Bambang reported that the government will encourage the issuance of new financial products to absorb the funds of Indonesian citizens that are currently stacked up in Singapore.

He explained that in another strategy the government will explore the possibility of setting up a special banking zone, which will be located close to Singapore to make it easier for the Indonesian citizens in that country.

The policy is aimed at setting up offshore banking, which is basically a banking system that prioritizes trust and banking tax incentives, he noted.

TERKAIT - RELATED