Jakarta (B2B) - Jumlah uang kiriman ke Indonesia dari tenaga kerja Indonesia (TKI) di mancanegara atau remitansi selama 2013 mencapai US$7,4 miliar atau hampir Rp88,7 triliun. Jumlah remitansi tersebut berdasarkan data dari Bank Indonesia kepada Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI).
"Jumlah tersebut belum termasuk uang tunai yang dibawa TKI atau dititipkan sesama TKI saat cuti atau pulang ke tanah air maupun dikirim melalui weselpos, jasa pengiriman uang dan lainnya," kata Kepala BNP2TKI, Mohammad Jumhur Hidayat di Jakarta, Selasa (7/1).
Kalau ditotal semua remitansi TKI per tahun kurang lebih mencapai sekitar Rp120 triliun. Saat ini keberadaan TKI kurang lebih enam juta orang yang tersebar di 160 negara.
Ia menegaskan jasa TKI kepada pemerintah dan negara sangat besar.
"Itu artinya, keberadaan TKI yang bekerja di luar negeri telah membantu program pemerintah mengurangi angka pengangguran di dalam negeri sebanyak 6 juta orang. Mereka menghidupi 30 juta orang dengan rata-rata pada masing-masing dirinya dan empat anggota keluarganya sehingga tidak jatuh miskin," kata Kepala BNP2TKI.
Jumhur mengatakan, dari remitansi TKI itu menyebabkan "multiplier effects" seperti perekonomian yang ada di daerah menjadi hidup, pasar-pasar rakyat menjadi berkembang sehingga roda perekonomian bergerak maju.
Jakarta (B2B) - The Indonesian migrant workers were able to send money to Indonesia amounting to US$7.4 billion or about Rp88.6 trillion in 2013, stated a senior manpower official.
"The amount also excluded the money sent by the workers employed abroad through services apart from banks, such as postal transfer, Western Union, and other services," said Mohamad Jumhur Hidayat, Head of the National Agency for Placement and Protection of Indonesian Workers Abroad (BNP2TKI) on Tuesday (7/1).
He remarked that the remittances excluded the money carried in the form of cash by the workers when they returned to Indonesia.
He added, in total, the Indonesian workers remittances could reach Rp120 trillion per annum.
Hidayat pointed out that currently, there are about six million Indonesian workers employed in 160 countries.
"This means that the presence of six million Indonesian workers abroad has helped the government to reduce its unemployment rate at home. They support some 30 million people, assuming that each worker has four family members," Jumhur claimed.