Polisi Tangkap 35 Siswa SMK Grafika karena Membajak Bus
Police Arrest 35 SMK Grafika Students for Hijacking Bus

Reporter : Tito Kartolo
Editor : Taswin Bahar
Translator : Parulian Manalu
Kamis, 22 November 2012
Pelajar ketika ditangkap petugas kepolisian (Foto: merdeka.com)

Jakarta (B2B) - Polda Metro Jaya menangkap 35 siswa SMA karena diduga melakukan pembajakan bus dan membobol rumah-rumah penduduk.

"Delapan belas dari mereka berada di bawah pengaruh alkohol," kata Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Wahyu Diningrat, Kamis.

Insiden tersebut terjadi Rabu sore saat sekitar 250 siswa berusia 15 sampai 18 tahun dari SMK Grafika yang membajak sebuah bus penumpang PPD yang menuju Grogol dari Depok di depan Universitas Indonesia.

Para siswa memaksa semua penumpang untuk turun lalu melakukan pengrusakan dan melajukan bus menuju sekolah lain, SMK Bunda Kandung di Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Namun tidak diketahui berapa banyak siswa Grafika yang menaiki bus.

Polisi mengatakan, para siswa berencana untuk menyerang siswa dari sekolah lain sebagai balas dendam atas kematian seorang mahasiswa Grafika pada 2006. Tindakan itu direncanakan untuk merayakan ulang tahun SMK Grafika.

Namun, penyerangan tersebut diurungkan setelah mendapati siswa SMK Bunda Kandung kabur menyelamatkan diri setelah didatangi siswa Grafika.

Polisi menghentikan bus di sepanjang Jl TB Simatupang di Tanjung Barat, yang membuat siswa Grafika melarikan diri. Mereka berlari ke sebuah komplek perumahan terdekat, membobol rumah untuk bersembunyi seraya mengancam pemilik rumah.

Kepala Unit Reserse Polres Jakarta Selatan, AKBP Hermawan mengatakan siswa akan Pasal 368 KUHP tentang perampokan, yang diancam hukuman maksimal sembilan bulan penjara dan Pasal 170 tentang vandalisme yang diancam hukuman maksimal lima tahun.

Wahyu mengatakan, salah satu siswa juga ditetapkan sebagai tersangka karena membawa senjata tajam.


Jakarta (B2B) - Jakarta Police have arrested 35 high school students for allegedly hijacking a bus and breaking into people's homes in yet another case of violent school rivalry.

“Eighteen of them were under the influence of alcohol,” South Jakarta Police Chief Sr. Comr. Wahyu Diningrat told Antaranews.com on Thursday.

The incident took place late on Wednesday afternoon, when around 250 students aged 15 to 18 from SMK Grafika vocational schools hijacked a PPD passenger bus that was headed to Grogol from Depok in front of the University of Indonesia.

The students forced all the passengers to get off the PPD bus, vandalizing it in the process, and successfully drove the bus to another vocational school, SMK Bunda Kandung in Tanjung Barat, South Jakarta. It was not clear how many of the Grafika students actually rode on the bus.

Police said they were planning to attack students from the rival school in retaliation for the death of a Grafika student in 2006. The action was planned to celebrate Grafika's anniversary.

However, no attack took place as SMK Bunda Kandung students fled as soon as the Grafika students arrived.

Police stopped the bus along Jalan TB Simatupang in Tanjung Barat, causing the Grafika students to flee. They ran into a nearby housing complex, breaking into homes to hide and threatening the homeowners.

South Jakarta Police Chief of Detectives Adj. Sr. Comr. Hermawan said the students would be charged with Article 368 of the Criminal Code on robbery, which carries a maximum sentence of nine years in prison, and Article 170 on vandalism that carries a maximum sentence of five years.

Wahyu said that one of the students has also been named a suspect for carrying a weapon.

TERKAIT - RELATED