Gita Wirjawan Bantah Tuduhan Kartel dan Somasi KPPU
Gita Wirjawan Denies Allegations of Cartels and Subpoena KPPU

Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Sabtu, 27 Juli 2013
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan (Foto: B2B)

Jakarta (B2B) - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan membantah tudingan ada indikasi kartel yang dilontarkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Dia merasa namanya tercemar atas tudingan itu, dan melayangkan somasi kepada lembaga yang dipimpin M Nawir Messi tersebut.

"Kami sudah mengirim somasi ke Ketua KPPU. Kok lembaga itu berani-beraninya memperbolehkan salah satu investigatornya melontarkan alegasi yang belum diputuskan secara majelis," ujar Gita di sela buka puasa bersama wartawan di Kantor Kementerian Perdagangan, Jumat (27/7).

Sebelumnya, KPPU melalui investigator Nur Rofik menyatakan 19 perusahaan terindikasi melakukan kartel perdagangan bawang putih periode November 2012-Februari2013 yang menyebabkan harga komoditas tersebut melonjak.

KPPU juga menetapkan tiga terlapor lainnya yaitu Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan dan Menteri Perdagangan.

Gita menilai langkah KPPU itu nonprosedural. Karena dilontarkan oleh seorang investigator ketika belum masuk proses di tingkat majelis.

"Kok sampai berani-beraninya masuk ke media, dan mengalegasikan nama saya. Dia langsung menuduh saya. Lucu kan kayak salah satu staf eselon empat saya melontarkan alegasi kepada pimpinan lembaga kementerian,” ungkap Gita.

Ia siap memberikan argumentasi untuk mematahkan tuduhan KPPU. Ia mengingatkan tuduhan terjadinya kartelisasi itu terjadi pada bulan Februari hingga Maret 2013. Dalam kurun waktu itu, Kementerian Perdagangan berhasil menurunkan harga bawang putih di pasaran. Kondisi ini bertentangan dengan sifat kartelisasi yang mendukung kenaikan harga.

“Kami berupaya mendatangkan pasokan agar stabilisasi harga terjadi. Ketika itu dalam waktu dua tiga minggu terjadi penurunan. Dan itu berlawanan dengan nuansa kartelisasi yang biasanya menopang kenaikan harga. Kalau mau bicara prosedur bisa kita pertanggungjawabkan,” tegasnya.


Jakarta (B2B) - Minister of Trade Gita Wirjawan denied the allegations indication cartel by the Business Competition Supervisory Commission (KPPU). He felt bad name on the KPPU allegations, and has filed a subpoena to the agency, led by M Nawir Messi.

"We have sent a subpoena to the Chairman of KPPU. How dare allow the agency was one of the investigators threw allegations that have not been decided by the panel," Gita said when breaking fast with reporters at the Ministry of Trade on Friday (27/7).

Previously, KPPU investigator Rofik Nur said 19 companies indicated to garlic cartel in the period November 2012-Februari2013 causing commodity prices soared.

KPPU has also set three parties reported that the Head of the Ministry of Agriculture Quarantine Agency, the Director General of Foreign Trade Ministry of Trade, and the Minister of Trade.

Gita assess nonprosedural taken by the Commission, which raised when an investigator not been discussed at KPPU level assemblies.

"How dare get into the media, and the name of my allegations. He directly accused me.´s Funny, it´s like four echelons conduct allegations to senior officials in the ministry," said Gita.

He is ready to give arguments to abort KPPU allegations. He reminded the cartel allegations occurred in February and March 2013. During this period, Ministry of Trade succeeded in reducing the price of garlic. This condition is contrary to the nature of the cartel that supports rising prices.

"We are trying to increase the supply and price stabilization to occur within two to three weeks of garlic prices began to descend. It was opposite to that normally sustain cartel price increases. When it comes to the procedure, can we accountable," he said.

TERKAIT - RELATED