Dolar AS Dimbau Dilepas untuk Cegah Depresiasi Rupiah Berlanjut
Bank Indonesia Governor Urged People to Release US Dollars

Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Sabtu, 07 Desember 2013
Foto: metrotvnews.com

Jakarta (B2B) - Para pemilik valas diimbau untuk melepas kepemilikan dolar AS, sebagai upaya mencegah pelemahan nilai tukar rupiah yang telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir.

"Suplai (dolar) ada tapi tidak sebesar yang diharapkan, maka kami mengimbau pemilik dana dan eksportir untuk melepas dana, agar `suplai` dan `demand` seimbang," katanya di Jakarta, Jumat.

Agus menjelaskan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terjadi karena adanya peningkatan permintaan atas valas, selain karena kemungkinan terjadinya `tapering off` oleh The Fed, yang menyebabkan kekhawatiran dari para investor.

"Untuk itu, kami meminta kepada para pembeli dana untuk jangan membeli (dolar) untuk hal-hal yang tidak diperlukan sekarang, karena bisa menimbulkan tekanan pada permintaan," kata mantan Menteri Keuangan ini.

Namun, menurut Agus, BI juga akan mengupayakan untuk menjaga likuiditas, agar para pelaku pasar tidak mengalami kepanikan dalam menghadapi gejolak internal maupun eksternal, menjelang berakhirnya tahun 2013.

"Kami ingin sampaikan, tekanan-tekanan yang bisa terjadi karena adanya persiapan akhir tahun menjelang masuk tahun 2014, harus kita hadapi dengan waspada, supaya pasar tidak mengalami kepanikan," katanya.

Agus tidak menjelaskan secara detail mengenai kemungkinan untuk menjaga likuiditas dan persediaan dolar AS tersebut dapat mengurangi cadangan devisa, yang pada akhir November 2013 tercatat sebesar 97 miliar dolar AS.

"Kami tidak bisa berkomentar, tapi ini dijaga pada tingkat tetap sehat supaya mendukung ekonomi kita. Dari rasio yang digunakan perkalian antara impor dan utang luar negeri yang harus dibayar, masih diatas itu dan dalam keadaan baik," ujarnya.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah pada Jumat pagi menguat 57 poin menjadi Rp11.905 per dolar AS dari posisi sebelumnya pada Kamis (5/12) sebesar Rp11.962 per dolar AS menyusul kemungkinan adanya intervensi dari Bank Indonesia (BI).


Jakarta (B2B) - Bank Indonesia Governor Agus Mardowardojo has urged people to release the US dollars they hold to prevent the rupiah from depreciating further.

"There is a supply of dollars but it is not enough. I, therefore, appeal to everyone holding US dollars, including exporters, to release them so that supply and demand can match each other," he said here on Friday.

Agus noted that the depreciation of the countrys currency in the past few months has been due to increasing demand for foreign currencies, along with worries about the possibility of the US Federal Reserve withdrawing its monetary stimulus soon.

"I, therefore, appeal to people to not buy US dollars if they do not require them because it increases pressure on the demand for US dollars," he added.

Agus said the central bank would continue to maintain sufficient liquidity to ensure that the financial markets did not panic at any potential internal or external upheaval towards the end of this year.

"There can be pressures towards the end of this year and we must be prepared so that the markets do not panic," he noted.

Agus declined to comment on whether efforts to maintain liquidity and the supply of US dollars would reduce Indonesias foreign exchange reserves, which were valued at US$97 billion at the end of November.

"I cannot comment on that, but I will say that foreign exchange reserves will be maintained at a healthy level to support the economy. Our level of foreign exchange reserves in relation to imports and debt repayment is still sound," he pointed out.

On Friday morning, the rupiah was trading at 11,905, up from 11,962 earlier, against the US dollar.

TERKAIT - RELATED