Mas Dar Dukung Petani Milenial Jateng Ekspor Ubi & Sayuran ke Mancanegara
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Senin, 21 Juli 2025
SMKPPN SEMBAWA: Wamentan Sudaryono mengemukakan pentingnya sinergi dan kolaborasi. Salah satunya dengan memanfaatkan jejaring diaspora untuk memperluas akses pasar.

Temanggung, Jateng (B2B) - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, akrab disapa Mas Dar melepas secara resmi ekspor komoditas pertanian senilai Rp1,335 miliar pada rangkaian kegiatan Pekan Agro Digital dan Inovasi (Padi) 2025. 

Wamentan menegaskan komitmen penuh pemerintah untuk mendukung ekspor melalui fasilitas akses pasar, pelatihan, dan lainnya.

“Kita ingin menempatkan komoditas hortikultura, perkebunan, dan pertanian Indonesia menjadi juara dunia. Jawa Tengah selain tanahnya subur, rakyatnya telaten dan rajin. Tinggal kita pemerintah memfasilitasi pelatihan, akses pasar, dan fasilitas lainnya,” katanya pada kegiatan PADI di Agro Center Soropadan, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (20/7).

Mas Dar juga mengapresiasi kerja keras, jejaring, inovasi, dan upaya petani milenial Jawa Tengah yang telah melakukan ekspor. 

Tercatat ekspor pada PADI senilai total Rp1,335 miliar yang terdiri dari ekspor 70 ton ubi madu senilai Rp840 juta, ekspor 1,5 ton gula semut ke Malaysia senilai Rp375 juta, dan ekspor 1 ton sayuran organik ke Singapura senilai Rp120 juta.

Mas Dar menekankan bahwa pemerintah akan terus memfasilitasi program pelatihan dan pemberdayaan petani milenial untuk dapat mengangkat komoditas pertanian ke kancah global.

Menurutnya, ekspor pertanian bukan hanya soal pengiriman produk, tetapi juga peningkatan nilai tambah devisa dan kesejahteraan petani.

“Pak Bupati, perjuangkan tempat ini ya. Harus diperbaiki, dibagusin, supaya optimal. Nanti bisa difasilitasi juga lahan, bisa dari Perhutani atau PTPN, di mana lahan yang bisa ditanami kentang dan lain-lain untuk ekspor. Nanti saya bantu,” katanya.

Sentra Ekspor

Untuk itu, Mas Dar mendorong petani berpartisipasi dalam program peningkatan kapasitas. Tidak hanya itu, dia juga menggerakkan petani memanfaatkan teknologi untuk mendukung budi daya.

”Saya ingin kita semua nanti berpartisipasi. Saya minta Ketua Petani Milenial dan pasukannya bertemu saya. Nanti kita petakan, sentra ekspor di mana, produksinya apa, dan sebagainya. Harus dipetakan. Dan sekarang kita bisa gunakan teknologi, aplikasi untuk mendukung pertanian kita,” jelasnya.

Terakhir, Wamentan Sudaryono mengemukakan pentingnya sinergi dan kolaborasi. Salah satunya dengan memanfaatkan jejaring diaspora untuk memperluas akses pasar. 

“Negara lain butuh minyak, sayur, buah-buahan kita. Ini saya sudah bicara dengan diaspora di Belanda, bagaimana nanti itu bisa disambungkan menjadi business matching. Intinya pemerintah akan dukung dan fasilitasi petani kita,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Padi merupakan event strategis tahunan yang gagas oleh Forum Komunikasi Petani Milenial Jawa Tengah. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengungkapkan, Padi 2025 dirangkaikan dengan agenda nasional pelepasan ekspor komoditas pertanian dan business matching.

“Forum ini menjadi platform kolaboratif bagi aktor muda pertanian untuk mempertemukan inovasi, teknologi, pasar, dan kebijakan dalam satu panggung," katanya.

BPPSDMP Kementan kembali memfasilitasi pelepasan ekspor untuk ketiga kalinya pada tahun 2025, sebuah bukti nyata bahwa ekspor pertanian milik semua, bukan hanya konglomerat besar,” ungkapnya. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]

 


Temanggung of Central Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.

TERKAIT - RELATED