Banyuasin, Sumsel (B2B) - Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK PP) Negeri Sembawa kembali menunjukkan komitmennya dalam peningkatan kualitas pendidikan vokasi pertanian melalui penyelenggaraan _In House Training_ (IHT) Kurikulum _Deep Learning_ .
Kegiatan diikuti oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan sebagai bagian dari penguatan implementasi kurikulum yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan industri pertanian.
Kegiatan IHT berlangsung pada Jumat (18/7/2025) di kampus SMK PP Negeri Sembawa yang menghadirkan narasumber dari Balai Guru dan Tenaga Kependidikan Sumatera Selatan (Sumsel).
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman Menyampaikan pelaksanaan _In House Training_ kurikulum _Deep Learning_ di SMK PP Negeri Kementan ini adalah langkah konkret dalam membangun pendidikan vokasi pertanian yang adaptif terhadap tantangan zaman.
"Melalui pendekatan Deep Learning kita sedang menyiapkan generasi petani milenial yang tidak hanya terampil, tetapi juga inovatif dan siap menjadi pelaku utama pembangunan pertanian modern Indonesia," jelas Mentan.
Senada dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti dalam arahannya menyampaikan bahwa IHT merupakan langkah strategis dalam mewujudkan SDM pertanian unggul.
"Kami mengapresiasi inisiatif SMK PP Negeri Sembawa dalam mengadopsi kurikulum Deep Learning. Ini sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menciptakan petani milenial yang adaptif, inovatif dan berdaya saing global," ungkap Kepala BPPSDMP.
Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Budi Santoso dalam sambutannya menyampaikan bahwa transformasi pendidikan tidak bisa ditunda lagi.
"Melalui IHT ini, kita dorong guru untuk tidak sekedar mengajar, tetapi menjadi fasilitator pembelajaran yang mampu memantik pemikiran kritis dan kemandirian siswa. Deep Learning menjadi jembatan menuju pendidikan vokasi yang berorientasi pada kualitas dan daya saing," ujarnya.
Widyaiswara Balai Guru dan Tenaga Kependidikan, Ikhsanuddin menyampaikan materi tentang prinsip pembelajaran mendalam yaitu berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Ketiga prinsip pembelajaran mendalam tersebut dilaksanakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga.
"Penerapan kurikulum _Deep Learning_ di SMK PP Negeri Sembawa merupakan langkah strategis dalam membentuk proses pembelajaran yang bermakna. IHT bukan sekedar Pelatihan teknis tetapi juga menjadi momen reflektif bagi guru untuk mengubah mindset dari mengajar materi menjadi pembelajaran yang menghidupkan daya pikir kritis, kolaboratif dan kreatif peserta didik," jelasnya
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, tetapi juga menjadi budaya baru dalam sistem pendidikan vokasi pertanian yaitu pembelajaran yang berpihak pada siswa dan berorientasi pada solusi. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.