Kompetensi Siswa, SMKPP Kementan Kunjungi Pengusaha Keripik & Kopi di Kalsel
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Sabtu, 22 November 2025
SMKPPN BANJARBARU: Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni mengatakan, siswa/i mengunjungi DuDi mengikuti kegiatan Field Trip ke pengusaha pengolahan hasil pertanian di Kalsel.

Banjar, Kalsel (B2B) - Guna terus menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, produktif dan berdaya saing, Kementerian Pertanian (Kementan) memaksimalkan pendidikan vokasi.

Pendidikan vokasi dimanfaatkan karena mempunyai kedekatan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DuDi) melalui kemitraan, baik pada proses pembelajaran, pengembangan, penguatan SDM, hingga perekrutan lulusan vokasi.

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, sekolah vokasi seperti SMK-PP, Polbangtan dan PEPI memiliki peran penting untuk memajukan pertanian. 

"Pertanian pun dapat di digarap dengan cara-cara kekinian, namun hal tersebut harus didukung oleh SDM yang memadai," katanya.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, di tangan milenial dan generasi Z pembangunan pertanian akan dijalankan.

“Kalian semua adalah motor penggerak pertanian di negara yang kita cintai ini. Terlepas dari generasai pendahulu kalian yang saat ini sudah menjadi penggerak dan pelopor pembangunan pertanian,” katanya.

SMKPPN Banjarbaru

Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni mengatakan, sekolah yang dia pimpin selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang Pendidikan Vokasi Pertanian di bawah naungan BPPSDMP Kementan senantisa berupaya meningkatkan kapasitas dan pengetahuan siswa dan tenaga pendidiknya.

Kali ini siswa mengunjungi DuDi mengikuti kegiatan Field Trip ke pengusaha di bidang pengolahan hasil pertanian di Provinsi Kalimantan Selatan pada Jumat (21/11/2025).

"Kegiatan Field Trip ini diikuti siswa dan siswa kelas X dan XI dari Konsentrasi Keahlian Pengolahan Hasil Pertanian(APHP), bersama guru dan PLP SMK-PP Negeri Banjarbaru," katanya.

Yudi Astoni menambahkan, siswa diajak berkunjung ke dua lokasi. Lokasi pertama adalah pengolahan keripik singkong Raihan Kecamatan Cindai Alus, Kabupaten Banjar. 

"Kemudian lokasi kedua adalah pengolahan kopi Aranio di Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar," katanya lagi.

Field Trip

Akbar Suhaji, Ketua Konsentrasi Keahlian APHP menyampaikan, bertemunya siswa dengan pelaku usaha menjadi perhatian mereka terhadap usaha pengolahan bisa berbagi pengalaman, ilmu dan perhatian selain pembelajaran di dalam kelas.

"Harapan kami, dengan bertemunya para siswa dengan pelaku usaha menjadi inspirasi agar dapat mengikuti atau membuka usaha yang serupa," katanya.

Yudi Astoni menambahkan, pada Field Trip kali ini siswa berinteraksi dan melihat langsung lokasi dan proses produksi usaha pengolahan hasil pertanian.

"Siswa mendapatkan pemaparan langsung dari pemilik usaha. Mulai dari pemilihan bahan baku pasca panen, penyortiran, produksi, pengemasan hingga pemasaran dan pencatatan keuangan," katanya.

Penuh semangat, ungkap Yudi Astoni, siswa begitu antusias bertanya kepada pelaku usaha, mengenai langkah awal dan tahapan memproduksi hasil olahan produk pertanian.

"Nantinya akan menjadi peluang usaha dan pengetahuan mereka saat lulus dari sekolah nantinya," ungkapnya lagi. [Tim Ekpos SMKPPN Banjarbaru]

 

 


Banjar of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.

TERKAIT - RELATED