SMK-PP Kementan di Banjarbaru gelar Penilaian Sumatif Semester Ganjil
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Rabu, 03 Desember 2025
SMKPPN BANJARBARU: Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Yudi Astoni mengatakan ujian berlangsung tujuh hari di Laboratorium Komputer dan Bahasa berbasis IT dengan aplikasi CBT/exambro.

Banjarbaru, Kalsel (B2B) - Kementerian Pertanian RI terus memaksimalkan pendidikan vokasi untuk mencetak SDM yang kompeten, produktif dan siap bersaing. Kedekatan vokasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DuDi) dimanfaatkan lewat kemitraan mulai dari pembelajaran, penguatan SDM hingga rekrutmen lulusan.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menegaskan SMK-PP, Polbangtan dan PEPI memegang peran besar memajukan pertanian. 

"Sektor pertanian bisa digarap dengan cara modern, asalkan ditopang SDM yang mumpuni," katanya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa masa depan pembangunan pertanian berada di tangan milenial dan Gen Z.

“Kalian adalah motor penggerak pertanian di negeri ini, melanjutkan peran generasi pendahulu,” ujarnya.

SMKPPN Banjarbaru

Kepala SMKPPN Banjarbaru, Yudi Astoni mengatakan, sebagai UPT Pendidikan Vokasi Pertanian di bawah Badan PSDMP Kementan, SMK-PP Negeri Banjarbaru terus meningkatkan kompetensi siswa. Salah satunya melalui penilaian akhir semester atau penilaian sumatif.

"Penilaian Semester Ganjil TP 2025/2026 diikuti seluruh siswa kelas X dan XI, total 156 orang: 64 siswa kelas XI dan 92 siswa kelas X. Sementara kelas XII sedang magang pada DuDi," katanya.

Yudi Astoni menambahkan, dengan rincian Kelas X Agibisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura sebanyak 41 orang, X Agibisnis Tanaman Perkebunan sebanyak 29 orang dan Kelas X Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian sebanyak 22 orang.

Kemudian Kelas XI Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura sebanyak 30 orang, Kelas XI Agribisnis Tanaman Perkebunan sebanyak 25 orang dan Kelas XI Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian sebanyak sembilan orang.

Ujian berlangsung tujuh hari, Senin (01/12/2025) hingga Selasa (09/12/2025) bertempat di Laboratorium Komputer dan Bahasa. Seluruh ujian berbasis IT menggunakan aplikasi CBT/exambro SMK-PP Negeri Banjarbaru.

"Ada 12 sampai 15 mata pelajaran yang diuji, sesuai kelas dan kompetensi masing-masing. Mata pelajaran meliputi Pendidikan Agama, PKN, Matematika, Bahasa Indonesia, BTA, Penjas, Bahasa Inggris, IPAS, Informatika, Sejarah, dan lainnya," kata Yudi Astoni.

Wakasek Kurikulum, Airin Nurmarita, menjelaskan bahwa ujian ini menjadi evaluasi pembelajaran semester serta dasar kenaikan kelas.

“Seluruh siswa menggunakan komputer untuk memastikan jawaban murni tanpa membuka aplikasi lain,” jelasnya. [Tim Ekpos SMKPPN Banjarbaru]

 

 


Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.

TERKAIT - RELATED