Medan, Sumut (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan, Sumatera Utara pada Kamis (15/5) menerima kunjungan dari 135 orang yg terdiri dari Kepala Sekolah SMK, Kepala Sekolah MTs, Bendahara, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kemahasiswaan dan siswa SMK dan MTs Pondok Pesantren Modern Daarul Putra Madinah.
Kementerian Pertanian RI (Kementan) di bawah arahan Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa saat ini yang bisa dilakukan dalam mengenalkan sektor pertanian bagi kaum milenial adalah mengubah paradigma bahwa sektor pertanian itu adalah sektor yang menjanjikan dengan pengoperasian berbagai macam teknologi.
"Sekolah vokasi seperti Polbangtan dan PEPI memiliki peran penting untuk memajukan pertanian. Ia menambahkan, pertanian pun dapat digarap dengan cara-cara kekinian. Namun hal tersebut harus didukung oleh SDM yang memadai.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan RI, Idha Widi Arsanti menyampaikan Agro Edu Wisata (AEW) sebagai sarana bisnis dan edukasi kepada masyarakat.
Oleh karena itu, perlunya peran sekolah vokasi mendorong generasi muda untuk terlibat di sektor pertanian sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan negara.
"Di tangan milenial pembangunan pertanian akan dijalankan. Menurutnya, petani milenial adalah penggerak sektor pertanian, khususnya dalam menghadapi industri 4.0", kata Arsanti.
Polbangtan Medan
Polbangtan Medan, sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) bidang Pendidikan Vokasi Pertanian di bawah naungan Badan PPSDMP, Kementerian Pertanian (Kementan), terus berupaya memperkenalkan dunia pertanian kepada kaum milenial baik di lingkungan Polbangtan Medan ataupun kepada siswa-siswa yang datang berkunjung ke Polbangtan Medan.
Direktur Polbangtan Medan, Nurliana Harahap mengatakan bahwa Polbangtan Medan mendukung regenerasi petani. Regenerasi petani merupakan keharusan mengingat Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2030.
“Saya terkesan melihat kepedulian Pondok Pesantren Modern Daarul Putra Madinah ini, ada keinginan berkunjungan ke Polbangtan Medan untuk belajar mengenal pertanian sejak dini", kata Nurliana.
Saat ini, ungkapnya lagi, Kementan memiliki program Brigade Pangan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mewujudkan swasembada pangan nasional.
"Program ini melibatkan petani milenial dan teknologi modern untuk mengelola lahan pertanian secara efisien. Petani milenial yang tergabung dalam Brigade Pangan difasilitasi berbagai sarana dan prasaran seperti alsintan, pupuk dan lainnya," ungkap Nurliana.
Kepala Sekolah SMK Pondok Pesantren Modern Daarul Putra Madinah, Bagus Setiyo mengatakan, tujuan kunjungan mereka ke Polbangtan Medan adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait pertanian siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
"Peserta didik kami harus belajar mengenal mengelola, mendistribusikan apa aja yg ada di sekolah pertanian ini, ambil ilmu dan pembelajarannya sehingga dapat menumbuhkan jiwa cinta pertanian mereka," katanya.
Melalui kunjungan tersebut, Bagus berharap para siswa didik ini dapat mengenal dan belajar pertanian sejak dini, serta tentunya dengan berbagai komoditas tanaman pertanian.
"Hal itu menjadi peluang memperkenalkan pertanian sehingga nantinya diantara mereka dapat menjadi generasi penerus pertanian di Indonesia, baik sebagai job seeker dan job creator," katanya.
Siswa Pondok Pesantren Modern Daarul Putra diajak mengunjungi beberapa wilayah eduwisata Polbangtan Medan seperti Tefa pertanian, Tefa Perkebunan, dan pengenalan alsintan. [yenni/risma/ira/timhumas polbangtanmedan]
Medan of North Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
"The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.