Bogor, Jabar (B2B) - Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Service (YESS) tahun ini akan berakhir. Selama lima tahun program ini berjalan, Provincial Programme Implementation Unit (PPIU) Jawa Barat telah membersamai District Implementation Team (DIT) di lima wilayah, diantaranya Kabupaten Subang, Tasikmalaya, Cianjur, Sukabumi, dan Bogor.
Meskipun program akan berakhir, namun mengingat keberhasilan dapat dirasakan oleh Penerima Manfaat (PM) selama ini, maka diperlukan strategi untuk menghasilkan Rencana Tindak Lanjut (RTL) agar para penerima manfaat dapat melanjutkan usahanya yang telah berkembang di bawah bimbingan Business Development Service Provider (BDSP) di kecamatan.
Sebagaimana dikatakan Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman bahwa SDM pertanian harus memiliki kualitas yang mumpuni karena ini menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian.
Di lain kesempatan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa regenerasi petani sangat diperlukan untuk mempertahankan produksi pangan dan ketahanan pangan.
"Apa pun tantangan petani muda, agar dicarikan solusi dan difasilitasi untuk memotivasi para petani muda tetap berproses produksi di bidang pertanian," katanya.
Project Manager YESS PPIU Jawa Barat, Aminudin Alfat mengatakan, keberlanjutan Program YESS sangat penting agar investasi pada sumber daya manusia tidak sia-sia.
“Dengan Exit Strategy yang tepat dan replikasi praktik terbaik, program YESS dapat terus memberikan dampak positif jangka panjang, memastikan manfaat berkelanjutan dan memperluas dampak positif pada petani muda pedesaan. Karena keberlanjutan adalah warisan,” katanya.
Aminudin menambahkan, Program YESS selanjutnya mengkoordinir kelima DIT untuk melaksanakan secara serentak Workshop Strategi Keberlanjutan Klaster Komoditas Unggulan Program YESS.
Jadwal pelaksanaan di Kabupaten Bogor tanggal 20 Mei 2025. Sementara di Kabupaten Subang, Tasikmalaya, Cianjur, dan Sukabumi pada tanggal 21 Mei 2005.
“Kegiatan tersebut bertujuan memfasilitasi promosi pengembangan bisnis berkelanjutan terhadap peluang bisnis dan membangun jejaring kerjasama bisnis dengan multistakeholders,” ungkap Amin.
Selain itu, Amin menambahkan bahwa dengan kegiatan tersebut diharapkan dapat membangun komitmen di antara para pengelola klaster komoditas Program YESS dalam meneruskan pengembangan usaha serta menumbuhkan kelembagaan usaha formal melalui kolaborasi multistakeholders.
Sementara itu, Deputi Manajer Bidang Teknis, Arif Prastiyanto, mengatakan bahwa workshop dihadiri 13 unsur di antaranya Kepala Bapperinda/Bappeda Kabupaten, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten, DIT Program YESS (Kabupaten), BDSP Program YESS (Kecamatan), Perbankan Berprestasi Pendukung YESS (BUMN), Mitra Bisnis Klaster dan Korporasi Petani, Pengurus Koperasi Petani Program YESS, Ketua Klaster Percontohan Program YESS, Local Champion/Young Ambassador Program YESS, Financial Advisor Program YESS, dan Mobilizer/Business Advisor Program YESS.
“Stakeholder yang hadir diharapkan menghasilkan rancangan strategi pengembangan usaha dan jejaring klaster komoditas dalam bentuk Roadmap Pengembagan Klaster 5 Tahun,” katanya.
Arif menambahkan, PPIU Jawa Barat mengajak fasilitator seperti Widyaiswara, dosen, guru, dan petugas teknis yang berkompeten. Selain itu, Project Manager dan pengelola Program YESS terkait, dan konsultan Program YESS PPIU Jawa Barat. [arprast/wisda/timhumas polbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.