Bogor, Jabar (B2B) - Memasuki tahun terakhir pelaksanaan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Kementerian Pertanian melalui PPIU Jawa Barat menggandeng Dinas Pertanian daerah untuk menyusun strategi keberlanjutan pendampingan bagi petani muda penerima manfaat.
Selama lima tahun berjalan, PPIU Jawa Barat telah bersinergi dengan District Implementation Team (DIT) di lima kabupaten yakni Bogor, Subang, Tasikmalaya, Cianjur, dan Sukabumi. Dalam mengawal perkembangan kewirausahaan muda pertanian.
Meskipun program akan resmi berakhir pada 2025, keberhasilan yang telah dirasakan oleh para Penerima Manfaat mendorong perlunya strategi pasca-program agar dampak positif Program YESS terus berlanjut.
Sebagai langkah konkret, digelar Workshop Strategy Keberlanjutan Business Development Service Provider (BDSP) Program YESS secara serentak di lima wilayah.
Workshop di Kabupaten Bogor dilaksanakan pada 16 Mei 2025 sementara empat kabupaten lainnya menyusul pada 20 Mei 2025. Kegiatan dikoordinasikan langsung oleh Project Manager YESS PPIU Jawa Barat, Aminudin yang menegaskan pentingnya kesinambungan pembinaan bagi wirausahawan muda pertanian.
"Workshop bertujuan membangun komitmen para penyuluh, fasilitator, dan pemangku kepentingan di tingkat kecamatan untuk terus mendampingi dan mendukung pengembangan usaha para penerima manfaat, bahkan setelah program resmi berakhir," katanya.
Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman juga menekankan pentingnya penguatan SDM pertanian.
"Sumber daya manusia adalah penggerak utama pembangunan pertanian. Mereka harus tangguh, berkualitas, dan siap menjadi motor swasembada pangan nasional," katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa regenerasi petani menjadi kunci ketahanan pangan di masa depan.
"Apa pun tantangan yang dihadapi petani muda, harus kita berikan solusi dan fasilitasi. Mereka harus tetap semangat untuk terus berkarya di sektor pertanian," katanya.
Sementara itu, Deputi Manajer Bidang Teknis, Arif Prastiyanto menyampaikan bahwa Workshop dihadiri oleh 12 unsur strategis di antaranya Kepala Bappeda/Bapperida Kabupaten, Kepala Dinas Pertanian, Tim DIT dan BDSP Program YESS, Perwakilan perbankan pendukung, pengurus koperasi dan klaster percontohan, Local Champion, Advisor Keuangan dan Bisnis, SMK Pertanian (BLUD), serta fasilitator teknis seperti widyaiswara, dosen, dan guru.
"Melalui workshop, diharapkan lahir Rencana Kerja BDSP yang konkret untuk mendampingi usaha, memperkuat klaster dan kelembagaan ekonomi para penerima manfaat secara berkelanjutan," kata Arif Prastiyanto.
Hasilnya, ungkap Arif, akan menjadi bahan kesepakatan dalam forum District Multi Stakeholders Forum (DMSF).
Arif juga menegaskan bahwa kolaborasi multipihak menjadi kunci keberhasilan keberlanjutan program. Oleh karena itu, PPIU Jawa Barat terus mendorong pelibatan praktisi dan fasilitator kompeten dari berbagai bidang untuk memperkuat proses pendampingan ke depan.
Dengan semangat kolaborasi, Polbangtan dan para mitra daerah berkomitmen memastikan jejak program YESS tidak berhenti di tahun 2025, melainkan terus tumbuh menjadi ekosistem pertanian yang inklusif, mandiri, dan berkelanjutan. [arprast/wisda/timhumas polbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.