Workshop Model Bisnis, PPIU Jatim Fasilitasi Penyuluh bagi Petani Muda Banyuwangi
Millennial Farmers Development the Target of Indonesia East Java`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Rabu, 21 Februari 2024
PROGRAM YESS JATIM: Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana [tengah] membuka ´Workshop Model Bisnis´ di Banyuwangi didampingi Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda [kiri].

Banyuwangi, Jatim [B2B] - Pengembangan petani muda oleh Kementerian Pertanian RI bersama Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services [YESS] fokus pada individu yang dikelompokkan pada usaha serupa dalam klaster yang didorong membentuk korporasi di tingkat kabupaten guna menaungi klaster-klaster komoditas pangan.

Komitmen Kementan bersama Program YESS bagi petani muda dikemukakan Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana saat membuka ´Workshop Model Bisnis´ di Banyuwangi, Sabtu [17/2] yang dihadiri Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda.

Kegiatan workshop diikuti penyuluh pertanian, petani muda dan stakeholders terkait untuk mengikuti pelatihan tentang aneka aspek pengelolaan bisnis pertanian dari perencanaan, operasional hingga strategi pemasaran. Peserta workshop juga dapat bertukar ide dan pengalaman, memperluas jaringan dan memperkuat kerjasama antar pelaku usaha.

Workshop Model Bisnis di Banyuwangi dilaksanakan Program YESS di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] selaku Business Development Service Provider [BDSP] Program YESS yakni BPP Cluring, BPP Genteng dan BPP Rogojampi.

Upaya Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Program YESS di Provinsi Jawa Timur sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman untuk pengembangan ekosistem baru di sektor pertanian agar generasi muda memiliki ruang untuk untung, sehingga pertanian menjadi idola usaha generasi muda.

“Saya ingin agar anak-anak muda kita juga mau melirik pertanian sebagai sektor yang diunggulkan,” katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi dengan memberdayakan para pemuda tani.

"Tujuannya, memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial," katanya.

Program YESS merupakan kolaborasi Kementan dan International Fund for Agricultural Development [IFAD] yang didisain meningkatkan kewirausahaan dan ketenagakerjaan pemuda di sektor pertanian, yang merupakan salah satu sektor kunci dalam perekonomian.

Kementan dan IFAD berupaya untuk merespons tantangan tersebut, dengan menyediakan dukungan yang komprehensif bagi pemuda di pedesaan agar dapat mengembangkan kewirausahaan mereka di sektor pertanian.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan kegiatan Workshop Model Bisnis berupaya memastikan bahwa penyuluh dan petani muda memiliki sarana yang tepat untuk berinovasi dan berkembang.

"Di Jawa Timur terdapat lima wilayah Program YESS yakni Kabupaten Pasuruan, Malang, Pacitan, Tulungagung dan Banyuwangi. Dengan anggaran hibah Rp11 miliar, lebih dari 40 petani muda di tiap kabupaten tersebut akan didukung Hibah Kompetitif untuk menunjang pengembangan bisnis mereka," katanya.

Plt Kadistan Pemkab Banyuwangi, Ilham Juanda menyambut baik dan mengapresiasi Program YESS dan mengumumkan rencana sinkronisasi dengan program lokal ´Jagoan Tani´ yang akan berlangsung pada Juli dan Agustus 2024.

"Kami berharap arahan dan bimbingan Polbangtan Malang selaku PPIU YESS Jatim mendukung kemajuan pertanian Banyuwangi," katanya. [didit/timhumas yessjatim]


Banyuwangi of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.

TERKAIT - RELATED