Regenerasi Pertanian, Kementan Tingkatkan Kapasitas Guru Vokasi Jawa Timur
Millennial Farmers Development the Target of Indonesia East Java`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Jum'at, 01 Maret 2024
PROGRAM YESS JATIM: Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan kegiatan workshop bertujuan Jatim mempersiapkan guru dalam mendampingi siswa merencanakan karir setelah lulus ke jenjang pendidikan tinggi bidang pertanian.

Surabaya, Jatim [B2B] - Pemerintah berupaya menyiapkan guru pendidikan vokasi, yang siap mendampingi siswa/i melanjutkan pendidikan tinggi bidang pertanian seperti Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] maupun fakultas pertanian pada perguruan tinggi negeri dan swasta.

Upaya tersebut ditempuh Kementerian Pertanian RI di Jawa Timur melalui Polbangtan Malang pada ´Workshop dan Peningkatan Kapasitas Guru Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian [SMK-PP/SMK]´ selama tiga hari, 22 - 24 Februari 2024 di Hotel Santika Premiere Surabaya, yang dibuka oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana pada Kamis pekan lalu [22/2].

Tercatat 27 kepala sekolah dan balai pelatihan mengikuti Workshop Institusi Technical Vocational Education and Training [TVET] dan 48 guru teknis mengikuti Peningkatan Kapasitas Guru Teknis SMK-PP/SMK. Narasumber utama Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Mustakim dan Young Ambassador Agriculture 2023, Synta Shofiatul.

Kegiatan tersebut diinisiasi Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Jawa Timur dari Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services [YESS] yang merupakan kerjasama Kementan dan International Fund for Agricultural Development [IFAD].

Peningkatan kapasitas guru vokasi sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman untuk membangun ekosistem baru di sektor pertanian agar anak-anak muda mempunyai ruang untuk untung dan berkembang sehingga sektor agro menjadi idola anak muda.

“Saya ingin anak-anak muda Indonesia melirik pertanian sebagai sektor yang diunggulkan," katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa Program YESS mendukung terwujudnya regenerasi pertanian, meningkatkan kompetensi SDM pertanian dan jumlah wirausahawan muda pertanian.

"Mereka akan memanfaatkan sumberdaya alam pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan,"  tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial," ujar Dedi.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan kegiatan workshop dan peningkatan kapasitas digelar PPIU YESS Jatim untuk mempersiapkan guru dalam mendampingi siswa merencanakan karir setelah lulus.

"Khususnya untuk mendorong lulusan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi bidang pertanian seperti Polbangtan Malang atau universitas pada fakultas pertanian, sebagai bagian dari upaya pembangunan pertanian berkelanjutan," kata Udrayana yang akrab disapa Uud.

Uud mengajak para guru memberi inspirasi dan membimbing siswa mengidentifikasi dan mengembangkan passion mereka terutama yang terkait pertanian.

"Pendidikan memiliki peran krusial dalam mencetak generasi muda yang tangguh untuk memajukan pertanian Indonesia," katanya lagi.

Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri mengatakan kegiatan selama tiga hari tersebut dibagi dalam dua sesi utama. Workshop Institusi TVET selama dua hari diikuti 27 kepala sekolah dan balai pelatihan.

"Sementara 48 guru teknis mengikuti Peningkatan Kapasitas Guru Teknis SMK-PP/SMK," katanya. [timhumsyessjatim]


Surabaya of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.

TERKAIT - RELATED