Webinar MAF, Kementan Pertemukan Petani Muda pada Perbankan & Stakeholders
Millennial Farmers Development the Target of Indonesia East Java`s Grant Program

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Jum'at, 01 Maret 2024
PROGRAM YESS JATIM: Webinar MAF digelar oleh Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Jawa Timur dari Program YESS yang merupakan kerjasama Kementan dan International Fund for Agricultural Development [IFAD].

Pasuruan, Jatim [B2B] - Penguatan kapasitas petani muda dalam mewujudkan kemandirian pangan melalui inklusi keuangan terus diupayakan oleh Kementerian Pertanian RI. Guna membuka akses produk, sistem dan jasa keuangan bagi petani muda dengan menimbang beberapa faktor yakni biaya terjangkau, efektivitas, efisiensi dan berkualitas.

Inklusi keuangan menjadi topik utama webinar Millenial Agriculture Forum [MAF] edisi Tani Akur yang digelar oleh Kementerian Pertanian RI pada Rabu [28/2] secara hibrid bertajuk ´Penguatan Kapasitas Petani Muda dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan melalui Inklusi Keuangan´.

Webinar MAF digelar oleh Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Jawa Timur dari Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services [YESS] yang merupakan kerjasama Kementan dan International Fund for Agricultural Development [IFAD].

MAF dihadiri 30 petani muda yang hadir offline dan lebih 80 peserta via zoom meeting, yang dibuka oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti di Jakarta didampingi Project Manager PPIU YESS Jawa Timur, Acep Hariri via daring.

Sementara narasumber yang hadir adalah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Kabupaten Pasuruan, Veralina SL Tobing; Manajer Bisnis Mikro Kantor Cabang BRI Pasuruan, Ety Retno Utami; Koordinator Penyuluh Kecamatan Sukorejo, Nur Aifa, SP; Local Champion Program YESS, Hari Prasetyo dengan produk unggulan sayuran hidroponik dan offtaker Agus Prasetyo bergerak di sayuran hidroponik.

Kegiatan tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman untuk pengembangan ekosistem baru di sektor pertanian agar generasi muda memiliki ruang untuk untung, sehingga pertanian menjadi idola usaha generasi muda.

“Saya ingin agar anak-anak muda kita juga mau melirik pertanian sebagai sektor yang diunggulkan,” katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi dengan memberdayakan para pemuda tani.

"Tujuannya, memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial," katanya.

Kapusdik Idha Widi Arsanti menekankan tentang pentingnya peluang pasar, kualitas produk pertanian dan pemanfaatan kesadaran kesehatan masyarakat sebagai peluang bisnis bagi petani muda.

"Kementan berupaya mendukung petani muda berkembang melalui inklusi keuangan, agar semakin banyak petani muda dapat mengakses layanan keuangan formal secara aman dan terjangkau," kata Kapusdik yang akrab disapa Santi.

Manfaat MAF
Terpisah, Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan bahwa Kementan berupaya memajukan sektor pertanian serta regenerasi, khususnya petani muda untuk menjadikan pertanian sebagai kegiatan bisnis dan sumber penghidupan didukung akses permodalan.

"Kalau lebih banyak petani muda berhasil mengakses modal perbankan, maka usaha mereka akan tumbuh signifikan, pada gilirannya akan berkontribusi pada terwujudnya ketahanan pangan nasional," katanya.

Project Manager PPIU YESS Jatim, Acep Hariri berharap MAF Edisi Tani Akur tidak hanya menjadi ajang diskusi mengenai isu terkini pertanian, juga sebagai platform penting bagi para petani muda, penyuluh dan stakeholders untuk bertemu, berdiskusi dan mencari solusi bersama.

"Dengan kegiatan MAF, Polbangtan Malang dan Program YESS dapat terus mendorong dan memfasilitasi petani muda memanfaatkan peluang pasar, mengakses permodalan dan perbankan serta mengembangkan usaha pertanian mereka dari hulu hingga hilir," katanya.

Manajer Bisnis Mikro Kantor Cabang BRI Pasuruan, Ety Retno Utami menekankan tentang kesiapan bank untuk mendukung permodalan petani muda. Sementara Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah [TPAKD] Kabupaten Pasuruan, Veralina SL Tobing mengelaborasi tentang visi dan fungsi TPAKD memfasilitasi akses keuangan.

Nur Aifa dari BPP Sukorejo dan Agus, pemilik KC7 Hidroponik berbagi pengalaman tentang memanfaatkan Program YESS mendukung petani muda dari pengembangan literasi keuangan hingga strategi branding produk pertanian.

Hari Prasetyo, dari Banyu Urip Farm, menginspirasi dengan cerita suksesnya dalam usaha hidroponik yang dimulai tahun 2015, menekankan betapa besar peluang usaha di sektor ini terutama dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan.

Kegiatan MAF ditutup oleh Deputi Teknis Program YESS M Saikhu yang mengingatkan tentang Forum Pertanian Milenial menjadi sumber inspirasi bagi para petani muda YESS dalam mengembangkan usaha pertanian mereka melalui kolaborasi usaha dengan loperasi dan perbankan. [timhumasyessjatim]


Pasuruan of East Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Ministry, Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things.

TERKAIT - RELATED