Banyuasin, Sumsel (B2B) - Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMKPP) Negeri Sembawa turut berperan aktif dalam menjaga stabilitas pangan dengan menyalurkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) kepada masyarakat.
Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan, program penyaluran beras SPHP ini merupakan bentuk kepedulian SMKPP Negeri Sembawa terhadap kebutuhan pokok masyarakat sekaligus mendukung program Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menjaga ketersediaan beras dengan harga terjangkau.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman dalam keterangannya menegaskan bahwa intervensi pemerintah melalui program SPHP sudah mulai menunjukkan hasil positif di lapangan. Ia menyampaikan bahwa stok beras nasional berada dalam kondisi aman dan harga perlahan mulai terkendali.
“Kita jangan lagi berprasangka macam-macam. Pemerintah sudah bekerja keras. Kuncinya stok aman, harga beras turun, dan petani tetap sejahtera,” ujar Mentan.
Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini.
“Kegiatan penyaluran beras SPHP ini menunjukkan bahwa SMKPP Negeri Kementan tidak hanya berperan dalam mencetak sumber daya manusia pertanian yang kompeten, tetapi juga mampu hadir langsung memberi manfaat bagi masyarakat. Ini merupakan bentuk nyata kontribusi sekolah vokasi pertanian dalam mendukung program pemerintah," ungkap Santi.
SMKPPN Sembawa
Kepala SMKPP Negeri Sembawa Budi Santoso, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya membantu masyarakat dalam mendapatkan beras berkualitas dengan harga stabil, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran nyata bagi siswa.
"Melalui kegiatan ini, siswa-siswi dapat melihat langsung bagaimana peran sekolah pertanian dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus berinteraksi dengan masyarakat," katanya.
Beras SPHP yang disalurkan, ungkap Budi Santoso, berasal dari kerja sama dengan perum Bulog serta didistribusikan kepada masyarakat sekitar sekolah.
"Penyaluran dilakukan secara tertib dan merata agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat," katanya lagi.
Menurut Budi Santoso, penjualan beras SPHP yang dilakukan oleh SMKPP Negeri Sembawa mendapat sambutan positif dari masyarakat sekitar. Melalui gerai penjualan yang dibuka di lingkungan sekolah pada Senin (8/9).
"Masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga jauh lebih terjangkau dibandingkan harga pasar yang sempat melonjak dalam beberapa minggu terakhir," katanya.
Masyarakat di sekitar SMKPP Negeri Sembawa, ungkap Budi Santoso, menyambut baik program ini dengan keberadaan beras SPHP sangat membantu masyarakat, terlebih ditengah fluktuasi harga beras di pasaran.
Dengan kegiatan ini, SMKPP Negeri Sembawa mempertegas perannya sebagai institusi pendidikan vokasi pertanian yang tidak hanya mencetak generasi muda unggul di bidang pertanian, tetapi juga aktif berkontribusi langsung dalam menjaga ketahanan nasional. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.