Swasembada Pangan, Kementan gelar Percepatan LTT Padi di Banyuasin
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Sabtu, 06 September 2025
SMKPPN SEMBAWA: Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti turun ke lapangan bersama Kadistan dan TPH Pemkab Banyuasin memacu semangat BP dan petani di Kabupaten Banyuasin.

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Kementerian Pertanian RI (Kementan) terus menggenjot produksi pangan nasional, salah satunya dengan melakukan Gerakan Percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) padi di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) pada Selasa (2/9) pada lahan yang dikelola tiga Brigade Pangan (BP) di Kabupaten Banyuasin.

Kegiatan Gerakan Percepatan LTT tersebut, merupakan upaya Kementan mendukung ketahanan pangan nasional dan mempercepat Musim Tanam III (MT III) 2025.

Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan percepatan tanam dipusatkan di Desa Telang Karya Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin provinsi Sumatera Selatan, dengan menargetkan total luas areal 881 hektar.

Gerakan Percepatan LTT sejalan arahan Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan selalu menekankan komitmennya untuk mengawal setiap program strategis demi mewujudkan swasembada pangan.

"Kami terus berupaya memperkuat ketahanan pangan nasional melalui berbagai program, termasuk percepatan tanam melalui BP yang didukung teknologi dan varietas unggul," katanya.

Sejalan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, bahwa pengembangan SDM pertanian menjadi kunci utama.

"Kementan melalui BPPSDMP akan selalu melaksanakan rangkaian kegiatan peningkatan kapasitas SDM pertanian, termasuk pelatihan dan pendampingan agar BP menjadi motor penggerak swasembada pangan nasional," katanya.

Didukung SMKPPN Sembawa

Bupati Banyuasin melalui Kepala Dinas Pertanian TPH Kabupaten Banyuasin, Sarip menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuasin sangat mendukung program program Kementan.

"Khususnya dalam upaya peningkatan produktifitas untuk mendukung swasembada pangan, apalagi Kabupaten Banyuasin berkomitmen menjadi penghasil beras nomor satu nasional," katanya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti turun ke lapangan bersama Kadistan dan TPH Pemkab Banyuasin. 

Kehadiran keduanya di tengah petani dan BP menjadi bukti komitmen Kementan mengawal program strategis Kementan hingga ke desa.

"Langkah percepatan tanam bertujuan memberikan semangat kepada BP dan petani di Kabupaten Banyuasin untuk segera tanam. Dengan tambahan benih dari BRMP Pasca Panen Kementerian Pertanian, yang merupakan wujud dukungan nyata untuk MT III 2025," tegasnya.

Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan, lahan untuk Gerakan Percepatan LTT tersebut dikelola oleh tiga BP yakni BP Sri Maju Bersama seluas 302 hektar, BP Makmur Bersama seluaa 290 hektar dan BP Pangan Makmur 289 hektar.

"Saat ini pada BP Sri Maju Bersama sudah ada 102 hektar yang ditanami dengan varietas padi Inpari 32 dan sistem tabur, mudah-mudahan akan selesai di akhir September," katanya.

Kementan, ungkap Budi Santoso, akan memastikan petani dapat mengadopsi cara-cara terbaik untuk meningkatkan hasil produksi.

"Dengan adanya percepatan tanam dan dukungan nyata Kementan, diharapkan petani di Kabupaten Banyuasin dan kabupaten lainnya di Sumsel dapat mempercepat tanam dan meningkatkan hasil panen, agar dapat berkontribusi signifikan mendukung swasembada pangan," ungkapnya lagi. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]

 


Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.

TERKAIT - RELATED