Jakarta [B2B] - Kementerian Pertanian RI melalui Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] khususnya Polbangtan Medan kembali dipercaya oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit [BPDPKS] sebagai salah satu dari 23 perguruan tinggi di Indonesia bagi pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit.
Polbangtan Medan selaku unit pelaksana teknis [UPT] pendidikan vokasi Kementan dipercaya oleh BPDPKS sejak 2021. Tahun ini, Polbangtan Medan kembali dipercaya BPDPKS sebagai penyelenggara Program Beasiswa Pendidikan Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit.
Komitmen BPDPKS ditandai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama [PKS] oleh Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini dan Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman diwakili oleh Kepala Divisi Program Pelayanan, Arfie Thahar di Movenpick Hotel, Jakarta pada Senin [19/8].
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman yang meminta seluruh jajarannya di pusat dan daerah untuk fokus menjaga ketahanan pangan, dengan memberdayakan potensi SDM pertanian untuk bersaing di sektor pertanian termasuk subsektor perkebunan.
"Tongkat estafet pertanian harus segera diberikan kepada generasi milenial. Merekalah yang akan meneruskan sektor pertanian yang akan semakin mandiri, maju dan modern. Saya ingin anak-anak muda Indonesia melirik pertanian sebagai sektor yang diunggulkan,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti mengatakan, dalam mencetak generasi muda pertanian kualitas ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo.
"Tahun ini, 2024, pembangunan nasional berorientasi pada peningkatan SDM yang berbasis kompetensi. Ini bertujuan mewujudkan Indonesia menjadi negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia," katanya.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan demi meningkatkan kapabilitas SDM yang kompeten bidang perkebunan kelapa sawit, Kementan kembali mendapat dukungan pendanaan dari BPDPKS untuk mengadakan beasiswa sawit, yang berlangsung sejak 2021.
"Regenerasi petani menjadi suatu keharusan yang tak bisa ditawar lagi, mengingat, Indonesia pada 2030 akan menghadapi bonus demografi," katanya. [yennizar/ira/timhumas polbangtanmedan]
Jakarta [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.