Sanksi Tilang Pelanggar `Ganjil Genap` Sama dengan 3 in 1
Sanction for New Traffic Policy Similar to That of 3 in 1 Policy
Editor : Ismail Gani
Translator : Parulian Manalu
Jum'at, 07 Desember 2012
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo bersama pimpinan Dirlantas Polda Metro Jaya (Foto: merdeka.com)

Jakarta (B2B) - Polda Metro Jaya dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan sanksi bukti pelanggaran (Tilang) terhadap kebijakan ´Nomor Pelat Ganjil Genap´ sama seperti halnya pelanggaran di jalur 3 in 1.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Wahyono mengatakan sanksi tilangnya sama dengan 3 in 1. Namun dia mengakui pembahasan rencana tersebut baru sebatas garis besar, sementara wilayah-wilayah pemberlakuan sistem ini akan dibahas lebih lanjut.

"Sanksi tilang sama dengan 3 in 1 dan untuk jumlah personel yang mengawasi pelaksanaannya nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan," kata AKBP Wahyono usai bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/12).

Wahyono berharap kebijakan ini direspons positif oleh warga Jakarta. Jika tidak, kemacetan di Jakarta bakal semakin parah.

"Pada prinsipnya hal-hal yang baru itu memang mendapatkan respon dari masyarakat. Oleh karena itu, nanti akan kita lakukan sosialisasi secara continue, mendalam kepada segenap elemen masyarakat, sehingga tujuan dari pembatasan ini akan dapat diterima secara langsung oleh masyarakat," tegasnya.


Jakarta (B2B) - Metro Jaya Police Office and DKI Jakarta provincial administration will impose sanction on those breaking the new policy. The sanction is similar to that of 3 in 1 policy.

Deputy Director of Traffic, Polda Metro Jaya, AKBP Wahyono, says that the sanction is similar to that of 3 in 1 policy. But he admits that the discussion about the plan has just talked about the outline, as for areal coverage, it will be discussed further. 

“The sanction is similar to 3 in 1 policy and for the number of personnel supervising the implementation, it will be adjusted to the need,” says the officer after meeting the Governor in Town Hall on Thursday (6/12).

Wahyono hopes that the policy will be positively responded by residents of Jakarta. Otherwise, traffic in Jakarta will get worse.

“Principally, the new things indeed are positively welcomed by the people. Thus, we will popularize continuously and deeply to all elements of society, hence people will directly accept the purpose of the policy,” he says.
TERKAIT - RELATED