AKADEMI Komunitas, itulah proyek baru yang sedang digarap Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan menyiapkan cetak biru (blue print) pendirian Akademi Komunitas.
Akademi baru ini merupakan perluasan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Keberadaan SMK sebagai pendidikan vokasi akan didorong dengan Akademi Komunitas yang kelak akan saling melengkapi dengan politeknik.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, dalam cetak biru tersebut akan disusun skenario implementasi AK, mulai dari rencana waktu pembangunan, rencana lokasi, hingga rencana dosen dan instruktur yang akan bertugas di Akademi Komunitas dan rencana tersebut dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2013.
“Akan keluar pada September-Oktober mendatang,” kata Menteri Nuh di Jakarta, belum lama ini.
Cetak biru AK yang akan disiapkan tidak hanya melingkupi sekolah, tapi juga skenario mahasiswa yg ditampung, berapa lulusannya, dan dosennya seperti apa. “Jadi tidak hanya mendirikan saja,” katanya.
AKADEMI Komunitas is a new project being carried out by Directorate General of High Education in Ministry of Education and Culture by preparing the blue print of its establishment.
This new academy is an expansion of vocational school. Its presence as vocational education will be supported by the new academy which, along with polytechnic, will complement each other.
Minister of Education and Culture, Mohammad Nuh, said that in the blueprint, a scenario of AK implementation will be compiled, starting from the building schedule plan, location, and lecturers and instructors who will work in the academy.
It is all written in the RKP 2013 (Government Working Plan).
“It will be issued in September-October,” said the Minister in Jakarta recently.
The proposed blueprint does not only cover schools, but also is future students, graduates, and lecturers. “So it is not only about establishing the academy,” he said.