Program RPL, Polbangtan Kementan Sosialisasi PMB untuk TA 2025/2026
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Kamis, 04 September 2025
POLBANGTAN BOGOR: Direktur Yoyon Haryanto [kanan] memimpin kegiatan Sosialisasi RPL untuk TA 2025/2026 di Polbangtan Bogor via daring dipandu Ardianinda Wisda selaku host online.

Bogor, Jabar (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menyelenggarakan Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) untuk Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Tahun Akademik 2025/2026 secara daring pada Selasa (2/9). 

Kegiatan Sosialisasi PMB bagi RPL diikuti oleh seluruh Dinas Pertanian provinsi/kabupaten/kota, penyuluh pertanian, serta petugas lapangan pertanian dari berbagai wilayah Indonesia.

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan, Program RPL di Polbangtan Bogor bertujuan memberikan kesempatan bagi praktisi pertanian, penyuluh dan pelaku agribisnis yang berpengalaman, dengan capaian pembelajaran non-formal maupun informal, untuk diakui sebagai bagian dari capaian akademik formal.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, dalam arahannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya sosialisasi RPL. 

“Program RPL merupakan wujud nyata keberpihakan Kementan terhadap para penyuluh dan praktisi pertanian. Kita ingin pengalaman dan dedikasi mereka tidak hanya diakui di lapangan juga mendapat pengakuan akademis," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa RPL adalah solusi strategis untuk menjembatani pengalaman kerja dengan pendidikan formal. 

“Banyak penyuluh dan pelaku pertanian yang sudah puluhan tahun mengabdi, tetapi belum memiliki ijazah formal yang sesuai. Dengan RPL, capaian pembelajaran mereka bisa dikonversi menjadi kredit akademik," katanya.

Polbangtan Bogor

Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan, tahun ini, Polbangtan Bogor membuka dua program studi, yaitu Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan serta Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan.

"Dengan cara ini, kualitas SDM pertanian kita akan semakin meningkat dan siap menghadapi tantangan global," katanya.

Harapannya, ungkap Yoyon Haryanto, semakin banyak penyuluh yang berkompeten dan berdaya saing tinggi demi mendukung pembangunan pertanian nasional.

Sesuai jadwal, pendaftaran PMB RPL Polbangtan Bogor akan dibuka pada 8 -12 September 2025, dilanjutkan seleksi administrasi, verifikasi portofolio, wawancara, hingga awal perkuliahan pada 25 Oktober 2025. 

"Calon peserta dapat mengakses informasi dan pendaftaran melalui laman resmi pmb-rpl.polbangtan-bogor.ac.id atau layanan informasi di 0878-1219-8000," ungkap Yoyon Haryanto.

Dengan adanya Program RPL ini, Polbangtan Bogor bersama Kementan berkomitmen memperkuat kapasitas penyuluh dan praktisi pertanian, demi mewujudkan pertanian Indonesia yang maju, mandiri, dan modern. [wisda/timhumas polbangtanbogor]

 

 


Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.

TERKAIT - RELATED