Tingkatkan Mutu Lulusan, Polbangtan Kementan gandeng Stakeholder Hulu ke Hilir
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Jum'at, 20 Juni 2025
POLBANGTAN BOGOR: Direktur Yoyon Haryanto via daring [online] membuka kegiatan FGD bertajuk ´Penguatan Visi Keilmuan dan Transformasi Kurikulum D3 Kesehatan Hewan Berbasis KKNI dan Permendikbud Ristek Nomor 53 Tahun 2025.

Bogor, Jabar (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema ´Penguatan Visi Keilmuan dan Transformasi Kurikulum D3 Kesehatan Hewan Berbasis KKNI dan Permendikbud Ristek Nomor 53 Tahun 2025: Sinergi Akademik, Industri, dan Regulasi´ pada Senin (16/6/2025).

Kegiatan berlangsung secara hybrid, dengan pelaksanaan luring di Ruang Seminar 2, Kampus Cibalagung, serta daring melalui aplikasi Zoom Meeting.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya pendidikan vokasi pertanian untuk mempercepat regenerasi petani dan tenaga profesional di sektor pertanian dan peternakan.

“Polbangtan adalah ujung tombak pembangunan SDM pertanian. Lulusan Polbangtan harus adaptif, inovatif, dan mampu menjawab tantangan dunia kerja. Maka kurikulum harus terus disesuaikan dengan kebutuhan lapangan,” tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa transformasi kurikulum harus diarahkan pada penguatan link and match dengan dunia industri dan dunia kerja. 

“Kami mendorong Polbangtan untuk terus menjalin kolaborasi dengan mitra strategis agar lulusannya tidak hanya siap kerja, tapi juga siap berinovasi dan berkontribusi bagi ketahanan pangan nasional,” ungkapnya.

Polbangtan Bogor
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan, FGD merupakan langkah strategis dalam meningkatkan mutu lulusan serta memperkuat visi keilmuan dan penyelarasan kurikulum Program Studi D3 Kesehatan Hewan Polbangtan Bogor, agar sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan regulasi terkini melalui Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2025. 

"Fokus utama penyelarasan adalah menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DuDi), serta mendukung pembangunan sektor peternakan nasional," katanya.

Melalui FGD ini, ungkap Yoyon Haryanto, Polbangtan Bogor menegaskan komitmennya untuk terus menjalin sinergi antara akademisi, industri, dan regulator dalam mencetak tenaga kesehatan hewan yang unggul, berdaya saing, dan berkarakter.

Hadir dalam kegiatan ini berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari Balai Pengujian Veteriner Subang, Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Dairy Pro Indonesia, dan Perkumpulan Paramedik Veteriner Indonesia (Paveti). 

Turut hadir alumni Prodi D3 Kesehatan Hewan yang telah berkiprah di berbagai institusi seperti Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan (BBPMSOH), klinik hewan (Modern-vet), dan lembaga konservasi (Taman Safari Indonesia).

Sebagai narasumber utama, turut memberikan pandangan perwakilan dari Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan selaku instansi pembina, serta dari UPT Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. 

Masukan dan saran dari pengguna lulusan serta alumni menjadi bagian penting dalam proses penyempurnaan kurikulum kedepan. [wisda/timhumas polbangtanbogor]


Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.

TERKAIT - RELATED