Studi Tiru, Inovasi SMKPPN Kementan jadi Referensi SMK Negeri di Sumsel
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Kamis, 11 September 2025
SMKPPN SEMBAWA: Siswa SMKN 2 Prabumulih antusias mengikuti kegiatan Studi Tiru di SMKPPN Sembawa dalam pengembangan program keahlian Agribisnis Tanaman Pangan & Hortikultura.

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Prabumulih melaksanakan kegiatan Studi Tiru di SMKPP Negeri Sembawa dalam upaya memperkuat pengembangan program keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) pada Rabu ( 10/9/2025 ).

Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan, kegiatan Studi Tiru bertujuan meningkatkan wawasan guru dan siswa mengenai inovasi pembelajaran praktik agribisnis modern dan penerapan teknologi pertanian berkelanjutan.

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan apresiasi terhadap kegiatan studi tiru yang dilakukan antar sekolah. Kolaborasi semacam ini sangat penting untuk memperkuat mutu pendidikan vokasi pertanian.

"Dengan saling belajar, bertukar pengalaman dan mengadopsi praktik terbaik, bisa mencetak generasi muda yang lebih kompeten, inovatif, dan siap menghadapi tantangan sektor pertanian di masa depan," kata Mentan.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti bahwa regenerasi petani muda harus didukung oleh pendidikan berkualitas agar sektor pertanian semakin maju dan berdaya saing.

“Anak-anak muda harus kita dorong terjun ke sektor pertanian dengan bekal ilmu dan keterampilan memadai. Salah satu caranya, mendukung mereka melanjutkan pendidikan ke lembaga-lembaga pendidikan vokasi, khusunya yang menawarkan program pertanian,” katanya.

SMKPPN Sembawa

Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan, sekolah vokasi yang dipimpinnya terus berupaya menciptakan lulusan kompeten dan berkemampuan di bidang pertanian melalui berbagai program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian RI (Kementan).

"Hal itu menjadikan SMKPP Negeri Sembawa sebagai magnet bagi dunia pendidikan di Provinsi Sumatera Selatan, salah satunya adalah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Sumsel," katanya.

Kegiatan Studi Tiru di SMKPP Negeri Sembawa dipimpin oleh Kepala SMKN 2 Prabumulih, Muhammad Zulkarnain yang disambut hangat oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha (TU) Syamsiyah mewakili Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso.

Dalam kesempatan tersebut, para peserta Studi Tiru mendapatkan pemaparan mengenai kurikulum berbasis Teaching Factory (TeFa) serta strategi sekolah dalam mengembangkan kewirausahaan pertanian.

Selain pemaparan materi, peserta juga diajak meninjau langsung fasilitas praktik pertanian di SMKPPN Sembawa. Mulai dari laboratorium kultur jaringan, areal sawah, pembibitan, sayur, hidroponik, ternak dan kompos, tanaman pepaya, Balong dan GH Melon, nanas, jambu kristal dan tanaman sayur.

Sambutan diawali oleh Kasubbag TU SMKPPN Sembawa, Syamsiyah yang menegaskan bahwa pihaknya selalu terbuka untuk berbagai pengalaman dengan sekolah lain sebagai bagian dari misi Kementan dalam memperkuat pendidikan vokasi pertanian.

"Kami ingin agar semakin banyak sekolah vokasi pertanian mampu melahirkan lulusan kompeten, berdaya saing dan berjiwa wirausaha untuk mendukung ketahanan pangan nasional," katanya.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 2 Prabumulih Muhammad Zulkarnain menyampaikan apresiasi atas penerimaan dan pengalaman yang diperoleh selama Studi Tiru berlangsung.

"Kami berharap melalui kunjungan ini, sekolah kami dapat mengadopsi berbagai inovasi yang telah diterapkan di SMKPP Negeri Sembawa, sehingga kualitas pembelajaran dan kompetensi siswa ATPH di Prabumulih dapat terus meningkat," katanya.

Zulkarnain menambahkan, melalui kegiatan Studi Tiru tersebut, diharapkan terjalin sinergi yang kuat antara SMKN 2 Prabumulih dan SMKPP Negeri Sembawa.

"Khususnya mencetak generasi muda pertanian yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan tantangan sektor agribisnis di masa depan," ungkapnya lagi. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]

 

 


Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.

TERKAIT - RELATED