Kompetensi Pekebun Sawit Banyuasin, SMKPPN Kementan Sinergi Bapeltan Jambi
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Jum'at, 12 September 2025
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan, pelatihan dikuti oleh para pekebun kelapa sawit sebanyak 74 peserta dari berbagai wilayah di Kabupaten Musi Banyuasin.

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi mengukuhkan perannya sebagai pusat peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian dengan menyelenggarakan pelatihan pemetaan lahan bagi pekebun kelapa sawit.

Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan, kegiatan berlangsung di lahan praktik SMKPP Negeri Sembawa pada Kamis (11/9) yang menjadi salah satu lokasi strategis untuk mengembangkan keterampilan teknis berbasis praktik langsung.

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.

"Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," katanya.

Sedangkan menurut Idha Widi Arsanti selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) bahwa kehadiran anak muda merupakan penerus dari SDM pertanian Indonesia.

"Dengan mengarahkan anak- anak muda bekerja di sektor pertanian maka sektor pertanian akan lebih maju,karena anak-anak muda sekarang dekat dengan teknologi dan sangat cepat beradaptasi dengan inovasi-inovasi terbaru," katanya.

SMKPPN Sembawa

Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso mengatakan, pelatihan bertujuan melakukan pemetaan ke pekebun sawit untuk meningkatkan pengetahuan dalam hal penggunaan alat- alat modern untuk pemetaan kebun dan membuat peta titik pohon sawit.

"Ada pun materi yang diberikan mencakup teknik pengukuran, penggunaan GPS, hingga penerapan peta lahan untuk mendukung menajemen perkebunan yang lebih efisien dan berkelanjutan," katanya.

SMKPP Negeri Sembawa menyambut kedatangan para peserta pelatihan oleh Kepala Subbagian Tata Usaha, Syamsiyah mewakili Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso.

"SMKPP Negeri Pertanian merupakan UPT Kementan sangat mendukung para petani muda, yang mau meningkatkan pengetahuan mereka akan teknologi modern, sehingga dapat menghasilkan petani-petani milenial," katanya.

Kasubbag TU Syamsiyah menambahkan, pelatihan dikuti oleh para pekebun kelapa sawit sebanyak 74 peserta dari berbagai di Kabupaten Musi Banyuasin.

"Kami menyambut baik kolaborasi ini, melalui pelatihan pemetaan lahan, pekebun sawit dapat mengelola kebunnya dengan lebih terukur dan efisien," ungkapnya lagi.

Syamsiyah berharap sinergi antara lembaga pelatihan, pekebun dan dunia vokasi pertanian seperti SMKPP Negeri Sembawa terus diperkuat.

"Kami berkomitmen mendukung kegiatan yang sejalan misi Kementan mencetak SDM unggul dan mendorong perkebunan berkelanjutan. Semoga ilmu yang diperoleh peserta dapat diterapkan di lapangan dan menjadi nilai tambah bagi perkebunan rakyat," tambahnya.

Bapeltan Jambi diwakili oleh PPK, Muhammad Hidayat dalam sambutannya menyampaikan bahwa pemetaan lahan merupakan keterampilan penting di era modern.

"Dengan pemetaan yang akurat, pekebun dapat mengetahui potensi lahan, merencanakan pola tanam, serta mengelola kebun sawit secara terukur. Hal ini sejalan dengan program Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan berkelanjutan perkebunan rakyat," ujarnya.

"Harapannya setelah para petani muda ini mengikuti pelatihan bisa membuat peta kebun mereka sendiri sebagai salah satu mendukung kegiatan pemerintah," tutupnya. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]

 

 


Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.

TERKAIT - RELATED