Bogor, Jabar (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) pada Polbangtan Bogor resmi merayakan Dies Natalis ke-7 pada Rabu (25/6/2025) di Kampus Polbangtan Bogor. Dies Natalis menjadi momentum reflektif sekaligus afirmatif atas kontribusi institusi pendidikan vokasi pertanian mencetak generasi muda pertanian yang profesional, inovatif dan berdaya saing.
Kegiatan Dies Natalis ke-7 Polbangtan Bogor sejalan arahan Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam pernyataannya menyampaikan apresiasi atas capaian Polbangtan.
“Saya mengapresiasi peran aktif Polbangtan mencetak petani milenial yang siap membangun pertanian Indonesia. Pendidikan vokasi adalah tulang punggung regenerasi petani dan kunci keberhasilan kita mencapai swasembada pangan berkelanjutan,” katanya.
Senada hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan, pemerintah daerah, dan pelaku industri.
“Polbangtan menjadi contoh nyata bagaimana Tri Dharma dapat diimplementasikan secara konkret. Tidak hanya di kampus, juga memberikan dampak langsung ke lapangan melalui pendampingan dan inovasi teknologi,” katanya.
Dies Natalis ke-7 dihadiri oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Muhammad Amin, jajaran manajemen Dunia Usaha dan Dunia Industri (DuDi), perwakilan pemerintah daerah, dosen, pegawai, serta mahasiswa Polbangtan Bogor.
Dalam suasana penuh khidmat, digelar orasi ilmiah dari Herry Suhardiyanto yang mengangkat isu strategis terkait tantangan pendidikan vokasi pertanian dalam menghadapi perubahan iklim dan dinamika global.
Produktivitas Jambi
Mengangkat tema ´Penguatan Tri Dharma Polbangtan Bogor dalam Mewujudkan Swasembada Pangan Berkelanjutan´, Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto menyampaikan bahwa tema ini bukan sekadar slogan, namun panggilan nyata untuk terus berinovasi, berkolaborasi dan berkarya.
“Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh pimpinan, dosen, karyawan, dan mahasiswa yang telah bekerja tanpa lelah untuk memajukan pendidikan di Polbangtan Bogor," katanya.
Di usia yang ketujuh ini, ungkap Yoyon Haryanto, Polbangtan Bogor berkomitmen memperkuat Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai fondasi utama untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
Dia memaparkan salah satu bukti keberhasilan implementasi Tri Dharma adalah pengawalan Program Peningkatan Indeks Pertanaman di Provinsi Jambi.
“Dengan bangga saya sampaikan, Jambi yang semula berada di klaster bawah. kini berhasil naik lima peringkat dan masuk kategori kuning," tambah Yoyon Haryanto.
Capaian Jambi, adalah buah dari sinergi Tri Dharma di lapangan, dukungan pemerintah daerah, Brigade Pangan, dan semangat gotong royong seluruh pihak,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Muhammad Amin mengajak sivitas akademika, khususnya para dosen dan jajaran pimpinan Polbangtan Bogor, lebih meningkatkan kepedulian pada institusi pendidikan yang lebih berkualitas dan profesionalisme.
"Mari kita jadikan Dies Natalis Ketujuh sebagai momentum untuk terus melaju dengan semangat Tri Dharma yakni berinovasi dan berkontribusi nyata bagi kemajuan pertanian dan ketahanan pangan Indonesia," katanya.
Dalam usianya yang ketujuh, Polbangtan Bogor terus bertransformasi untuk memperkuat perannya sebagai kawah candradimuka bagi generasi emas pertanian Indonesia.
Melalui penguatan kurikulum berbasis industri 4.0 dan 5.0, penguasaan teknologi smart farming, serta penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan kepemimpinan, lulusan Polbangtan Bogor diharapkan mampu menjadi agen perubahan dan pionir pembangunan pertanian modern di tanah air. [wisda/timhumas polbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.