Kota Jambi, Jambi (B2B) - Guna mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional, Rapat Koordinasi (Rakor) antara pemerintah pusat dan daerah. Provinsi Jambi bersama berbagai unsur terkait pelaksanaan Program Swasembada Pangan, yang digelar di Aula Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) di Kota Jambi, Provinsi Jambi pada Rabu pekan lalu (18/6).
Di kesempatan yang lain, Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa Kementerian Pertanian terus fokus dalam upaya meningkatkan produksi pangan, khususnya komoditas padi, untuk mewujudkan swasembada pangan secepat-cepatnya.
Senada hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, mengatakan bahwa untuk mencapai swasembada pangan tidak dapat dicapai secara mandiri, tetapi perlu bekerja sama dengan semua pihak.
Kegiatan Rakor dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Jambi, Rumusdar. Dalam sambutannya, Rumusdar menggarisbawahi, strategi kunci mencapai peningkatan produksi padi yang signifikan di Provinsi Jambi.
“Peningkatan produksi padi menjadi fokus utama, yang akan dicapai melalui beberapa pendekatan komprehensif," katanya.
Strategi tersebut, ungkap Rumusdar, berupa optimalisasi lahan termasuk program cetak sawah baru; penyediaan pupuk bersubsidi dan alat serta mesin pertanian (Alsintan) yang memadai; penyiapan benih unggul serta penguatan peran Brigade Pangan (BP).
Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Yoyon Haryanto, yang hadir pada forum strategis tersebut, sebagai salah satu Penanggung Jawab (PJ)kabupaten di wilayah Jambi, mengingatkan tentang beberapa poin penting bagi pengembangan BP di Provinsi Jambi.
"Dari hasil evaluasi pengawalan Inspektorat II untuk Brigade Pangan di tahun 2024 yang kita kembangkan bersama di Jambi, Alhamdulillah dari 69 Brigade Pangan pada bapak/ibu kepala dinas sebagai pembinanya, tidak banyak masalah dibandingkan provinsi lain," katanya.
Yoyon Haryanto menambahkan, yang perlu kita lakukan saat ini, bagaimana melakukan pembinaan dan pengembangan Brigade Pangan, sistem manajemen pengelolaan secara profesional, mengelola Alsintan dan mengelola usaha tani.
"Basis saat ini untuk bantuan, khususnya benih, memang fokusnya ke Optimalisasi Lahan atau Oplah yang disalurkan kepada Brigade Pangan dengan prosedur yang ditetapkan," ungkapnya.
Agenda Utama
Dua agenda utama menjadi fokus pembahasan pada Rapat Koordinasi (Rakor) tersebut. Pertama, penetapan kesanggupan target Luas Tambah Tanam (LTT) periode Juni - September 2025 untuk Provinsi Jambi.
Hal ini dibahas melalui berbagai sesi, termasuk paparan ´Provinsi Jambi Swasembada Beras Tahun 2025´ oleh Direktur Buah dan Florikultura serta ´LTT mendukung Swasembada Pangan dan Evaluasi Kegiatan Serealia TA 2025 Provinsi Jambi´ oleh Direktur Serealia.
Diskusi mendalam dilakukan untuk memastikan target realistis yang dapat dicapai melalui perencanaan yang matang. Kedua, langkah dan tindak lanjut dalam ´menghadapi musim kemarau dan kekeringan Tahun 2025´.
Rakor dihadiri oleh jajaran pimpinan, yang mencerminkan keseriusan mengawal Program Swasembada Pangan. Di antara para undangan, hadir Danrem 042/Garuda Putih, PJ Swasembada Pangan Wilayah Sumatera, Direktur Serealia Kementan, Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementan serta PJ Provinsi Jambi yang diwakili oleh Direktur Buah dan Florikultura.
Turut hadir para PJ kabupaten dari berbagai instansi seperti Bapeltan Jambi, Polbangtan Bogor, dan BRMP Jambi serta Kepala BMKG Provinsi Jambi, Kepala Badan Pertanahan Provinsi Jambi, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Prasarana Sarana Pertanian Kab/Kota, hingga perwakilan dari UPTD Pelatihan Penyuluhan Pertanian, UPTD Perbenihan TPH, UPTD BPTPH, dan UPTD BPSPT DTHPH Provinsi Jambi. [sdr/wisda/timhumas polbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.