Tanjung Jabung Timur, Jambi (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak SDM pertanian unggul melalui Pembekalan Brigade Pangan (BP) yang digelar di Brigade Pangan Simpang Datuk 1 - 5, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi.
Kegiatan yang berlangsung selama Selasa - Kamis (12 - 14 Agustus) dikemas layaknya sebuah kelas interaktif, di mana para peserta mendapatkan materi langsung dari praktisi dan akademisi berpengalaman.
Hadir sebagai pengajar, Kepala Balai Perakitan dan Mekanisasi Pertanian (BRMP) Jambi, Firdaus; Penyuluh Pertanian BRMP Jambi, Purnadi dan Haerul; Dosen Polbangtan Bogor, Yohanes Bayu; serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Nipah Panjang.
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto mengatakan, materi yang diberikan mencakup tiga topik utama: Kolaborasi Penumbuhan Brigade Pangan, Motivasi, Manajemen, Tata Kelola Kelembagaan Brigade Pangan dan Pengelolaan Manajemen Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) yang Berkelanjutan.
Ketiga materi ini dirancang untuk membentuk pemahaman utuh, mulai dari membangun semangat kebersamaan, mengelola kelembagaan secara efektif, hingga mengoptimalkan penggunaan alsintan secara berkelanjutan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa penguatan kapasitas BP adalah investasi penting bagi masa depan pertanian Indonesia.
"Brigade Pangan adalah ujung tombak percepatan swasembada pangan. Dengan pembekalan seperti ini, saya yakin anak-anak muda pertanian mampu mengelola sumber daya secara profesional, inovatif, dan berkelanjutan,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menambahkan, keberhasilan program ini terletak pada kekuatan kolaborasi.
"Inilah bukti bahwa sinergi antara pemerintah, akademisi, dan petani dapat menciptakan perubahan nyata. BP di Jambi akan menjadi motor penggerak pertanian modern yang efisien dan produktif,” tegas Idha.
Semangat Kolaborasi
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto, menekankan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata peran perguruan tinggi vokasi pertanian dalam mendukung program strategis Kementerian Pertanian.
"Kami tidak hanya memberikan materi, tetapi juga membentuk mindset dan keterampilan lapangan," katanya.
Harapannya, ungkap Yoyon Haryanto, para anggota BP dapat menjadi pelopor inovasi di wilayahnya, sekaligus menginspirasi petani lain untuk mengelola pertanian secara modern dan berkelanjutan.
Dia menambahkan, para peserta mengapresiasi format pembelajaran yang interaktif dan materi yang relevan dengan kondisi lapangan.
"Mereka menilai kegiatan ini memberi wawasan baru sekaligus strategi praktis untuk menjawab tantangan pertanian di era modern," kata Yoyon Haryanto.
Dia menambahkan, dengan semangat kolaborasi dan dukungan penuh dari Kementa, diharapkan BP di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat menjadi contoh sukses pengelolaan pertanian yang adaptif, produktif, dan berdaya saing tinggi. [agm/wisda/timhumas polbangtanbogor]
East Tanjung Jabung of Jambi [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.