Si-Perditan, Pusdatin Kembangkan Aplikasi Peringatan Dini Perubahan Iklim

Indonesian Agriculture Ministry Developing Applications for Climate Change

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Si-Perditan, Pusdatin Kembangkan Aplikasi Peringatan Dini Perubahan Iklim
RAPAT PENGARAHAN: Sekjen Kementan Syukur Iwantoro dan Kepala Pusdatin, I Ketut Kariyasa (insert atas) memberi pengarahan pada jajaran Pusdatin terkait Si-Perditan (Foto2: Pusdatin/Agus Sumantri)

Jakarta (B2B) - Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian - Kementerian Pertanian RI mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Peringatan Dini dan Penanganan Dampak Perubahan Iklim Sektor Pertanian disingkat Si-Perditan, yang berisikan data dan peta sebaran perubahan iklim dan dampak perubahan iklim serta rekomendasi penanganan dampak perubahan iklim pada sektor pertanian. 

Ketua Pusdatin Kementan, Ketut Kariyasa mengatakan aplikasi Si-Perditan dikembangkan mengingat pertanian merupakan sektor yang paling terdampak perubahan iklim baik itu banjir maupun kekeringan. Pasalnya, pada beberapa tahun terakhir terjadi pergeseran musim dan puncak hujan, dan hal ini mempengaruhi pola tanam dan produktivitas sehingga diperlukan upaya-upaya antisipasi, adaptasi dan mitigasi.

"Sistem informasi ini berisi data dan peta sebaran perubahan iklim dan dampak perubahan iklim serta rekomendasi penanganan dampak perubahan iklim pada sektor pertanian," kata Ketut Kariyasa melalui pernyataan tertulis.

Si-Perditan dikembangkan Pusdatin bekerjasama dengan Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sesuai perintah UU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani No 19/2013 dan Peraturan Menteri Pertanian atau Permentan No 13/2018.

Aplikasi Si-Perditan menyediakan fitur-fitur penting antara lain peta informasi curah hujan secara real time tiap 1 jam dari citra satelit Himawari-8, prediksi ENSO yakni terkait dengan prediksi kejadian kekeringan (El Nino) maupun banjir (La Nina) hingga delapan bulan ke depan, prakiraan curah hujan enam harian maupun prakiraan curah hujan bulanan selama enam  bulan ke depan yang sangat bermanfaat untuk perencanaan pola tanam.

Fitur penting lainnya adalah peta potensi kebakaran lahan, peta sebaran dan prakiraan organisme pengganggu tanaman (OPT) dan penyakit hewan, peta sebaran monitoring tinggi muka air (TMA) pada 180 waduk/bendungan dan kamus yang berisi informasi penanganan OPT sehingga sangat bermanfaat buat petani untuk pengendalian OPT. 

"Fitur-fitur informasi yang ada dalam aplikasi Si-Perditan dibuat secara dinamis dan interaktif serta berbasis geospasial," kata Ketut K.

Menurutnya, dengan memanfaatkan fitur dalam aplikasi tersebut, maka persiapan dan perencanaan sebelum terjadinya kejadian bencana banjir maupun kekeringan dapat diantisipasi dan diadaptasi sehingga dapat mengurangi dampak kerugian akibat banjir maupun kekeringan.

Aplikasi Si-Perditan sangat bermanfaat bagi pemangku kepentingan maupun petugas lapangan untuk menginformasikan perubahan iklim bagi masyarakat, khususnya petani dalam rangka perencanaan resiko untuk mengurangi kegagalan panen dan turunnya produksi pertanian.

Sistem ini berbasis webGIS dan mampu diakses melalui mobile browser yang dapat membantu para pengambil keputusan di Kementan maupun pemerintah daerah di seluruh Indonesia. 

"Bekerja secara interaktif, sehingga memungkinkan petani berkomunikasi dengan petugas pertanian untuk mendapatkan bantuan terkait perencanaan pola tanam, penanganan dampak banjir dan kekeringan dan serangan OPT maupun penyakit hewan," kata Ketut K.

Alamat website aplikasi Si-PERDITAN http://sipetani.pertanian.go.id/siperditan/.

Jakarta (B2B) - Indonesian Agricultural Information Data Center at the Agriculture Ministry or the Pusdatin developing the application of the Early Warning Information System and Handling the Impact of Climate Change for the Agriculture Sector locally known as the Si-Perdatin, which contains data and maps on the distribution of climate change and its effects and recommendations for handling impacts.

Director of Pusdatin Si-Perditan said application was developed considering that agriculture is the sector most affected by climate change, both floods and droughts. Because, in recent years there have been changes in seasons and peak rain, and this affects cropping patterns and productivity so that anticipation, adaptation and mitigation efforts are needed.

"The information system contains data and maps on the distribution of climate change and the effects of climate change and recommendations for handling the impact of climate change on the agricultural sector," Mr Kariyasa said through the written statement.

Si-Perditan was developed by Pusdatin with the Agency for Metrology, Climatology and Geophysics or BMKG, National Aeronautics and Space Institute or Lapan, Environment and Forestry Ministry or LHK, Public Works and Human Settlements Ministry or PUPR as mandated by Law on the Protection and Empowerment of Farmers Number 19/2013 and Regulation of Agriculture Minister or Permentan.

The Si-Perditan application provides important features including a 1-hour real time map of rainfall information from Himawari-8 satellite imagery, ENSO prediction which is related to prediction of drought (El Nino) or flood (La Nina) for the next eight months, Forecasts of six daily rainfall and monthly rainfall forecasts for the next six months are very useful for planning cropping patterns.

Other important features are maps of potential land fires, distribution maps and estimates of plant pest organisms, and animal diseases, water level monitoring distribution maps of 180 reservoirs and dams, and a dictionary of information on handling plant pest organisms so it is very beneficial for farmers.

"The Si-Perditan application features are dynamically and interactively geospatial based," Mr Kariyasa said. 

According to him, by utilizing application features, preparation and planning before floods and droughts can be anticipated and adapted to reduce the impact of losses due to floods or droughts.

The Si-Perditan application is very useful for stakeholders and agricultural extensionist to inform climate change to farmers in the framework of risk planning to suppress crop failures and decrease agricultural production.

This system is webGIS based and is able to be accessed through a mobile browser to help decision makers in ministries and regional governments across the country.

"Work interactively, so that farmers can communicate with agricultural extentionist to get assistance about planning cropping patterns, handling the effects of floods and droughts and attack plant disturbing organisms and animal diseases, "said Mr Kariyasa.

The website address of the Si-PERDITAN application http://sipetani.pertanian.go.id/siperditan/.