
Migrant Care mengatakan catatannya menunjukkan sedikitnya 75 pembunuhan semacam itu sejak 2005. Kelompok itu mendesak Presiden RI Prabowo Subianto untuk tidak menutup mata terhadap kematian migran karena khawatir akan memperburuk hubungan dengan Malaysia.
Migrant Care said its records showed at least 75 such killings since 2005. The group urged Indonesian President Prabowo Subianto not to turn a blind eye to migrant deaths for fear of straining relations with Kuala Lumpur.