Polbangtan Kementan Kukuhkan 200 Lulusan Siap Terjun ke Pertanian Modern
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani

Bogor, Jabar (B2B) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menggelar Yudisium Tahun Akademik 2024/2025 pada Selasa (8/7). Sebanyak 200 mahasiswa dikukuhkan sebagai lulusan setelah menyelesaikan seluruh rangkaian pendidikan vokasi berbasis praktik yang dirancang untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) pertanian profesional oleh Kementerian Pertanian RI.
Dalam sidang senat terbuka yang dipimpin Ketua Senat Momon Rusmono, para lulusan terdiri dari lima program studi (Prodi) Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan (55 lulusan), Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (49), Agribisnis Hortikultura (27), Teknologi Mekanisasi Pertanian (34), dan Kesehatan Hewan (35).
Dari jumlah tersebut, 72 mahasiswa lulus dengan predikat Pujian (cum laude), sementara sisanya 128 mahasiswa berpredikat Sangat Memuaskan.
Capaian akademik tertinggi diraih oleh Pradita Ahmad Setiawan (Prodi Kesehatan Hewan) dengan IPK 3,96, sedangkan IPK terendah pada Program Studi Agribisnis Hortikultura yaitu 3,10. Mahasiswa yang dinyatakan lulus pada yudisium akan mengikuti prosesi wisuda yang dijadwalkan pada 30 Juli 2025.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyampaikan lulusan Polbangtan adalah harapan baru bagi dunia pertanian Indonesia yang tengah bertransformasi menuju pertanian modern dan berkelanjutan.
“Kalian adalah garda depan kita untuk mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan. Ke depan, dunia pertanian memerlukan generasi muda yang tidak hanya terampil, juga inovatif dan siap berkompetisi secara global. Jadilah agen perubahan yang membawa teknologi dan kewirausahaan ke lapangan,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, turut memberi pesan inspiratif.
“Para lulusan Polbangtan Bogor telah ditempa dengan kurikulum vokasi yang kuat berbasis praktik, magang, dan pembelajaran proyek. Ini modal besar untuk menjadi petani milenial dan agripreneur yang tangguh. Jangan berhenti belajar, karena tantangan pertanian ke depan semakin kompleks dengan isu iklim, pangan global, dan teknologi digital,” katanya.
Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto menekankan dengan bekal ilmu, keterampilan praktis, dan jiwa kepemimpinan yang mereka peroleh di bangku kuliah, para alumni Polbangtan Bogor diharapkan mampu menjadi penggerak utama di sektor pertanian, peternakan, hortikultura, dan kesehatan hewan, serta mendukung agenda nasional dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia.
Wakil Direktur I Polbangtan Bogor, Reni Suryanti dalam laporannya menyebutkan bahwa seluruh mahasiswa yang dinyatakan lulus telah melalui proses evaluasi akademik yang ketat.
Mereka dinyatakan memenuhi syarat kelulusan setelah menyelesaikan beban SKS, tugas akhir, dan kewajiban administrasi kampus.
Acara Yudisium juga diwarnai momen penyematan selempang cum laude, yang merupakan penghargaan bagi lulusan dengan predikat pujian.
Suasana haru dan bangga menyelimuti para mahasiswa yang siap meninggalkan almamater untuk menapaki dunia kerja dan pengabdian masyarakat. [wisda/timhumas polbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.