Mahasiswa Polbangtan Kementan Berhasil Bantu Kelahiran Sapi Friesian Holstein
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s Polbangtan Bogor
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi

Bogor, Jabar (B2B) - Subuh baru saja menyapa ketika seekor pedet betina Friesian Holstein (FH) lahir dengan kondisi sehat di kandang sapi perah Teaching Factory (TEFA) Jurusan Peternakan Polbangtan Bogor pada Selasa (1/7) pukul 04.30 WIB.
Berat lahir pedet tersebut mencapai 29 kg, yang menjadi bukti keberhasilan program pengembangan ternak unggul yang terus dijalankan oleh Polbangtan Bogor.
Kelahiran pedet ini bukan semata-mata proses alamiah, melainkan hasil dari manajemen reproduksi yang terencana dan komitmen untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat, seperti susu dan daging.
Dengan memastikan indukan tetap produktif setiap tahun, TEFA Jurusan Peternakan secara konsisten menghadirkan bibit sapi unggulan.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyatakan apresiasinya pada peran aktif Polbangtan dalam mencetak generasi petani milenial yang siap membangun pertanian Indonesia. Pendidikan vokasi seperti ini merupakan tulang punggung regenerasi petani.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan dukungan kementerian dengan menyampaikan, “Kami di Kementerian Pertanian sangat mendukung upaya Polbangtan dalam memperkuat kompetensi para mahasiswanya, serta mendukung kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, industri, maupun lembaga riset, guna menghasilkan solusi yang berdampak langsung terhadap peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani.”
Proses kelahiran ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (PPKH) yang sedang menjalani praktikum untuk belajar secara langsung. Diantaranya melihat dan ikut membantu proses kelahiran langsung adalah pengalaman yang sangat berharga. Mahasiswa belajar bahwa peternakan bukan hanya soal teori, tapi juga keterampilan dan kepedulian.
Momen ini menegaskan bahwa pendidikan vokasi di Polbangtan Bogor tidak hanya menghasilkan lulusan yang siap kerja, tetapi juga berkontribusi secara nyata dalam upaya swasembada protein hewani. Melalui pendekatan Teaching Factory, mahasiswa memperoleh pembelajaran langsung di lapangan sekaligus berperan dalam menghasilkan ternak berkualitas tinggi.
Polbangtan Bogor berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi antara pendidikan dan produksi guna mendorong lahirnya generasi peternak muda profesional yang mendukung ketahanan pangan nasional dari hulu. [and/wisda/timhumas polbangtanbogor]
Bogor of West Java [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.