Jaga Alam, Pesan Suku Baduy pada Gubernur DKI Pramono Anung

Baduy Tribe Meets Pramono-Rano, Leaves Message of Protecting Nature

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Jaga Alam, Pesan Suku Baduy pada Gubernur DKI Pramono Anung
SUKU BADUY: Ketua Adat Pemerintahan Baduy, Jaro Oom menyampaikan, meskipun Jakarta berada di luar tanah ulayat Baduy, masyarakat Baduy menganggap Jakarta sebagai saudara terdekat mengingat beberapa aliran sungai dari wilayah mereka mengalir ke Jakarta dan Tangerang.

Jakarta (B2B) - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Wakil Gubernur, Rano Karno menerima kunjungan 30 perwakilan masyarakat Suku Baduy, Banten di Balairung, Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/5).

Kedatangan mereka yang dipimpin Ketua Adat Pemerintahan Baduy, Jaro Oom, untuk menjalin silaturahmi dan bersama-sama mengajak Jakarta melestarikan alam dan lingkungan.

Dalam sambutannya, Pramono menyambut baik kedatangan perwakilan Suku Baduy dan menyampaikan rasa hormatnya. Ia pun menegaskan bahwa pelestarian alam dan lingkungan juga menjadi program utama pemerintahannya bersama Wagub Rano Karno.

"Permintaan untuk menjaga alam lingkungan itu juga menjadi program utama saya dan Pak Wagub," ujar Pramono.

Dikatakan Pramono, Pemprov DKI Jakarta melakukan berbagai upaya dalam menjaga lingkungan, seperti normalisasi sungai, pengerukan, dan penanganan polusi.

Pramono pun menyampaikan komitmennya dalam menjaga lingkungan, mengingat Jakarta juga seringkali terdampak kiriman air dari wilayah hulu.

"Kami berdua sekarang betul-betul bagaimana menjaga taman-taman yang ada di Jakarta, bagaimana sungai-sungainya kita normalisasi, kita keruk kembali, kita bersihkan polusinya, kita tangani secara serius," jelasnya.

Sementara Wakil Gubernur, Rano Karno mengaku memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat Baduy sejak menjabat sebagai Gubernur Banten.

Dia pun mengapresiasi kunjungan masyarakat Baduy ke Jakarta dan berjanji akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Banten untuk terus mendukung upaya pelestarian alam di wilayah Baduy.

Dalam kesempatan ini, Wagub Rano turut mengundang masyarakat Baduy untuk menghadiri perayaan ulang tahun Jakarta ke-500 pada 2027 mendatang.

Ketua Adat Pemerintahan Baduy, Jaro Oom menyampaikan, meskipun Jakarta berada di luar tanah ulayat Baduy, masyarakat Baduy menganggap Jakarta sebagai saudara terdekat mengingat beberapa aliran sungai dari wilayah mereka mengalir ke Jakarta dan Tangerang.

Masyarakat Baduy, kata dia, selama ini aktif menjaga lingkungan dan alam di wilayahnya. Karena itu, Jaro ingin agar masyarakat Jakarta turut menjaga lingkungannya untuk mencegah terjadinya bencana.

"Masyarakat Baduy hadir saat ini untuk menyampaikan amanat dari para dewan adat untuk sama-sama melestarikan alam," kata Jaro Oom.

Pada kesempatan itu, perwakilan Suku Baduy menyerahkan Golok Sulangkar sebagai tanda penghormatan kepada Gubernur Pramono Anung. Mereka berharap silaturahmi ini dapat mempererat hubungan dan kerja sama dalam menjaga kelestarian alam, baik di Banten maupun di Jakarta.

Jakarta (B2B) - Jakarta Governor, Pramono Anung and his deputy, Rano Karno, received a visit from 30 representatives of Baduy Tribe from Banten at Great Hall, Jakarta City Hall, Friday (5/9).

Their arrival, led by Baduy Traditional Government Chief, Jaro Oom, is to foster relationships and together invite Jakarta to preserve nature and the environment.

In his speech, Pramono welcomed their arrival and expressed his respect. He also emphasized that the preservation of nature and the environment is a key program of his administration along with his deputy.

"Preserving the natural environment is also our main program," he expressed.

He explained the Jakarta Government is making various efforts to preserve the environment, such as river normalization, dredging, and addressing pollution. He also expressed his commitment to environmental protection considering Jakarta is often affected by water flow from upstream areas.

"We are now focused on maintaining the parks in Jakarta, how we normalize the rivers and dredge them again. We clean up the pollution and we treat it seriously," he explained.

Jakarta Deputy Governor, Rano Karno admitted he has had an emotional closeness with the Baduy community since taking office as the Governor of Banten. He also appreciates their visit to Jakarta and promises to continue coordinating with the Banten Government to support efforts in preserving nature in Baduy.

On this occasion, he also invited them to attend Jakarta´s 500th anniversary celebration in 2027.

Baduy Indigenous Government Chair, Jaro Oom, stated despite Jakarta is outside the Baduy customary land, the Baduy people know Jakarta as their closest brother, given that several rivers from their region flow into Jakarta and Tangerang.

The Baduy community has been actively protecting the environment and nature in their area. Therefore, he want Jakarta people to also take care of their environment to prevent disasters.

"We came today to convey the message from the customary council to jointly preserve nature," he explained.

On that occasion, the representatives of the Baduy Tribe presented a new machete as a sign of respect to Governor Pramono Anung. They hope that this gathering could strengthen relationships and cooperation in preserving nature in Banten and Jakarta.