Cerdas & Tangguh, SMKPPN Kementan Sambut Siswa Baru dengan MPLS

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Cerdas & Tangguh, SMKPPN Kementan Sambut Siswa Baru dengan MPLS
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPP Negeri Sembawa Budi Santoso menyampaikan selamat datang pada peserta didik baru, "selamat bergabung menjadi bagian keluarga besar SMKPP Negeri Sembawa."

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah program yang dirancang untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru. 

Program MPLS tidak hanya berfungsi untuk mengenalkan fasilitas dan aturan sekolah, juga untuk membangun rasa kebersamaan dan semangat belajar di kalangan siswa.

Sebanyak 192 siswa baru Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMKPP) Negeri Sembawa mengikuti kegiatan MPLS Tahun Ajaran 2025/2026 selama enam hari, pada 14-19 Juli 2025. 

Para siswa terbagi pada empat program keahlian (Prohli) yakni 64 siswa Prohli Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), 32 siswa Prohli Agribisnis Ternak Unggas (ATU), 32 siswa Prohli Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP) dan 64 siswa Prohli Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP). 

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya generasi muda, termasuk siswa dan petani Milenial dalam pembangunan dan kemajuan bangsa. 

"Melalui pendidikan vokasi dan penguatan Karakter pelajar akan menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan siap berinovasi, khususnya di sektor pertanian," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa petani milenial, mahasiswa dan siswa adalah generasi penerus pertanian ke depan.

"Tongkat estafet pembangunan pertanian berada di tangan generasi muda," katanya.

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

Kepala SMKPP Negeri Sembawa Budi Santoso menyampaikan selamat datang pada peserta didik baru, "selamat bergabung menjadi bagian dari keluarga besar SMKPP Negeri Sembawa dalam acara MPLS di Kampus SMKPP Negeri Sembawa," katanya pada Senin (14/7).

Budi Santoso memberikan motivasi agar siswa dapat menjadi generasi petani muda yang inovatif dan kreatif dalam menghadapi tantangan era industri 4.0. 

"MPLS tidak hanya sebagai pengenalan lingkungan sekolah, juga sebagai wadah menyiapkan generasi milenial pertanian yang siap berkontribusi dalam pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern di Indonesia," katanya.

Kegiatan MPLS dihadiri oleh Pengawas Bina SMK Provinsi Sumatera Selatan. Selama kegiatan berlangsung, akan diisi dengan materi-materi Wiyata Mandala, kita beretika, kurikulum, membangun kekuatan diri, saling dukung tak berundung, belajar asik belajar efektif, tertib berlalu lintas, bahaya ojol, bahaya narkoba dan wawasan kebangsaan serta pelatihan kedisiplinan.

Masa pengenalan lingkungan sekolah merupakan langkah awal yang penting bagi setiap siswa baru. Dengan persiapan yang baik dan dukungan dari pihak sekolah, MPLS dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat, serta menjadi pondasi yang kuat untuk perjalanan akademis siswa ke depan dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan dan peluang di sektor pertanian dengan kompetensi dan karakter yang kuat. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]

 

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.