Dorong Swasembada, Kementan gelar Rakor Brigade Pangan di Ogan Ilir Sumsel
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani

Ogan Ilir, Sumsel (B2B) - Guna mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional, Kementerian Pertanian RI (Kementan) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Brigade Pangan bersama Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dan berbagai unsur terkait pelaksanaan program Swasembada Pangan di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Ogan Ilir, Kamis (10/7).
Kegiatan Rakor sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) terus fokus dalam upaya meningkatkan produksi pangan, khususnya komoditas padi, untuk mewujudkan swasembada pangan secepat-cepatnya.
Senada hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, untuk mencapai swasembada pangan tidak dapat dicapai secara mandiri, tetapi perlu bekerja sama dengan semua pihak.
Kepala SMKPP Negeri Sembawa selaku Penanggung Jawab Brigade Pangan (PJ BP) di wilayah Sumatera Selatan, Budi Santoso menyampaikan saat ini, Kabupaten Ogan Ilir memiliki lahan Optimasi Lahan (Oplah) seluas 1.831 hektar, dengan lahan yang sudah di PKS/MOU dengan BP seluas 1.791 hektar, dan lahan yang dikelola BP seluas 267 hektar.
"Saat ini sudah ada sembilan BP yang melakukan pencatatan, lima BP yang sudah memiliki buku rekening, Alsintan yang diterima, transplanter 11 unit , TR 2 sebanyak 22 unit, TR 4 sebanyak 8 unit, rotavator 2 unit, combine harvester 12 unit," katanya.
Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Pemkab Ogan Ilir, Ibnu Hardi menyampaikan komitmen untuk mendukung program Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada pangan.
"BP tidak hanya menjadi solusi untuk meningkatkan produksi pangan nasional, juga meningkatkan produksi pangan nasional, menciptakan ekosistem agribisnis modern yang memberdayakan generasi muda dengan sinergi antara teknologi dan semangat inovasi untuk desanya." harap Ibnu.
Dia mengimbau agar semua pihak aktif menyampaikan dan menyebarluaskan informasi mengenai Program BP kepada masyarakat, dan diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas pertanian di Kabupaten Ogan Ilir.
Komitmen Kementan
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian [Puslatan] Inneke Kusumawaty menyampaikan Mentan Amran Sulaiman menegaskan swasembada pangan yang harus dipercepat, akhirnya tercetuslah ide BP harus ada di setiap Lokasi Oplah dan Cetak Sawah. Di KabupatenOgan Ilir ada sembilan BP.
"Luasan lahan yang dikelolah BP harus di tingkatkan, BP beranggotakan 15 orang yang diberikan seperangkat alat budidaya, dan didampingi secara Khusus oleh pendamping yang di beri intensif serta di SK-kan langsung oleh Kepala Badan PPSDMP. Ini merupakan bantuan yang istimewa dari pemerintah, karena ini merupakan program utama Kementerian Pertanian," katanya.
Inneke menambahkan, pihaknya senantiasa melakukan pendampingan untuk BP, karena tidak boleh gagal, harus bisa IP2 bahkan IP3, dengan harga gabah yang dikawal oleh pemerintah di HET 6.500.
"Sekarang saatnya berubah dari petani tradisional ke petani modern, dengan konsisi," ungkap Inneke.
Pada Rakor tersebut juga dilaksanakan verifikasi Alsintan yang sudah di terima, luas lahan yang sudah d kelolah BP, Rakor juga dihadiri oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, Komandan Distrik Militer 0402/OKI- OI diwakili Perwira Penghubung Kapten Inf Alex Hendra, Kapolres Ogan Ilir diwakili Kabag SDM Polres OI Kompol Sigit Widodo, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ogan Ilir yang diwakili oleh Kabid PSP Tan Malaka, Camat Wilayah BP Kabupaten Ogan Ilir, Koordinator Penyuluh, Penyuluh Pendamping Babinsa serta Manajer BP Tahun 2024 dan Tahun 2025 Kabupaten Ogan Ilir. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]
Ogan Ilir of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.