Dorong Swasembada, Kementan Dukung Peran Aktif Bisnis Brigade Pangan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Kementerian Pertanian ( Kementan) melalui program Brigade Pangan terus menggerakkan peran aktif bisnis pertanian sebagai strategi utama dalam mencapai swasembada pangan nasional. Brigade Pangan (BP) merupakan modal pemberdayaan petani yang mengintegrasikan teknologi modern, pelatihan dan pengelolaan lahan secara profesional dengan skala sekitar 200 hektare per brigade.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa brigade pangan adalah garda terdepan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan mewujudkan swasembada pangan melalui usaha tani yang berorientasi bisnis dan teknologi modern.
"Peran aktif bisnis brigade pangan terletak pada pemberdayaan petani modern, penerapan teknologi pertanian, pengelolaan lahan secara terstruktur dan penguatan ekosistem agribisnis yang melibatkan generasi muda, sehingga menjadi pilar utama dalam mencapai swasembada pangan di Indonesia," jelas Mentan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti menyampaikan keberhasilan brigade pangan memerlukan sinergi berbagai pihak, terutama dukungan SDM pertanian yang handal dan generasi muda yang bersemangat.
"Kami terus memberikan pelatihan, pendampingan, serta akses teknologi modern agar petani dapat mandiri dan produktif, " jelas kabadan.
Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional dan mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan, SMK PPN Sembawa menggelar Media Agropreneur Fair (MAF) Vol 6 Edisi 27 dengan Tema "Peran Aktif bisnis Brigade Pangan dalam mencapai swasembada pangan", pada Sabtu (12/07/2025).
Mengawali MAF, Kepala SMK-PP Negeri Sembawa, Budi Santoso menyampaikan sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto sudah mencanangkan untuk swasembada pangan secepat- cepatnya, Tentunya swasembada pangan dapat dicapai dengan cara meningkatkan produksi dan meningkatkan produktivitas dari budidaya padi yang dilaksanakan oleh rekan-rekan petani.
"Ada 2 hal untuk meningkatkan swasembada pangan yaitu intensifikasi adalah meningkatkan produksi dari luas lahan yang ada dengan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) l ke IP ll dan ke IP III, ekstensifikasi mengoptimalkan luas area lahan dengan cara cetak sawah rakyat," ungkapnya.
Budi berharap forum ini dapat menambah wawasan, berbagi informasi dan pengalaman sehingga mendorong peran BP untuk aktif menjadikan brigade pangan sebagai bisnis dan tentunya hal ini menjadikan Indonesia sebagai swasembada pangan dan lumbung pangan dunia.
Pada pelaksanaan MAF kali ini, menghadirkan narasumber yang terlibat langsung dalam mendukungnya swasembada pangan di Kabupaten OKI diantaranya Hermansyah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Penyuluh Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DKPTPH) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ebith Saputra sebagai penyuluh/ pendampingan BP DKPTPH Kab.OKI, dan Agus Suryadi selaku Manager BP Sae Tani
Hermansyah menyampaikan kondisi pangan di kabupaten OKI secara keseluruhan dalam keadaan baik dan tentu banyak peningkatan yang telah tercapai dengan terbentuknya kelembagaan petani milenial yaitu brigade pangan.
"Kami sebagai pelayan publik yang ada di Kabupaten OKI mempunyai visi dan misi yaitu dalam hal mencapai kondisi pangan, mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan untuk menuju masyarakat OKI yang sejahtera dan mandiri dalam mencapai kebaikan pertanian secara umum, dan melakukan kegiatan yang mengakselerasikan seluruh kebijakan pemerintah secara nasional," ungkapnya
Narasumber kedua Ebith menyampaikan bisnis BP sudah mulai berkembang dan mulai ada inovatif, brigade pangan memberikan manfaat kepada petani kerena menjadi solusi atas masalah- masalah yang ada di lapangan dan memberikan pendampingan sehingga bisa meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.
"Adapun cara- cara pendampingan yaitu hadir pelatihan dan penyuluhan, penggunaan teknologi, pendampingan bisnis, akses pasar dan kerjasama dengan stakeholder," tambahnya.
Narasumber terakhir Suryadi menyampaikan strategi pengembangan BP yang diterapkan dalam BP Sae Tani yang berdampak dan berkelanjutan untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha BP yaitu pertama penguatan kapasitas SDM kami melaksanakan pelatihan dan peningkatan kapasitas baik teknis, manajerial dan kewirausahaan, penguatan struktur organisasi BP, membangun jejaring kerja sama antar BP dan dengan stakeholder lainnya. kedua peningkatan akses sarana dan prasarana, ketiga akses inovasi dan teknologi, selanjutnya kemitraan dan kolaborasi dan yang terakhir akses modal dan pemasaran.
"Program yang sudah berjalan di BP Sae Tani yaitu budidaya padi sudah capai IP III, mengkoordinir jasa pengakutan hasil panen, membeli gabah dari para petani, sewa alsintan kepada petani atau Gapoktan dan memperkerjakan tenaga lokal," ungkapnya.
Ketiga Narasumber tersebut berbagi pengalaman terkait peran, aktivitas, capaian dan upaya yang dilakukan dalam memajukan sektor pertanian di Kabupaten OKI melalui berbagai program strategis yang telah dicanangkan oleh Kementerian Pertanian.
Kesimpulan pada kegiatan hari ini peran aktif bisnis brigade pangan sangat penting dalam mendukung pencapaian swasembada pangan melalui keterlibatan langsung dalam produksi, distribusi dan inovasi pertanian, brigade pangan membantu memperkuat ketahanan pangan nasional berkolaborasi dengan petani, pemanfaatan teknologi dan pendekatan berbasis komunitas menjadi brigade pangan sebagai penggerak utama dalam menciptakan sistem pangan yang mandiri dan berkelanjutan. [wulan/titin/timhumas smkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.