PERAYAAN untuk menghormati gelar juara liga Prancis yang pertama bagi Paris Saint-Germain dalam 19 tahun terakhir diwarnai kekerasan ketika para pendukung PSG bentrok dengan polisi anti huru hara, mengakibatkan 30 orang terluka dan 21 lainnya ditangkap.

Komisaris polisi Paris, Bernard Boucault mengatakan tiga polisi juga menjadi korban cedera dalam bentrokan, yang menjadi hantaman serius bagi klub yang citra pendukungnya lekat dengan kekerasan.

"Hari ini seharusnya menjadi hari perayaan untuk kota Paris," kata PSG dalam sebuah pernyataan Senin. "Pesta ini dirusak oleh beberapa ratus perusuh yang tidak ada hubungannya dengan sepak bola."

Sebanyak 800 petugas dikerahkan untuk menyusup di antara, kata Boucault, tetapi situasi dapat dikendalikan hanya beberapa jam saja tapi setelah itu pendukung mulai melempari toko dan jendela mobil di dekat Champs Elysees.

"Kesimpulannya, tidak ada lagi kesempatan bagi pendukung Paris Saint-Germain untuk berpesta di tempat umumSaint-Germain," kata Boucault.

Dan hari ini, kantor walikota Paris mengatakan bahwa upacara di Balaikota besok telah dibatalkan.

Kemarin, Menteri Olahraga Prancis Valerie Fourneyron mengatakan ´pendukung PSG dan pemain adalah korban pertama dari ulah para pembuat keonaran."

Kementerian Dalam Negeri mengutuk sejumlah penggemar dari ´gerakan Ultras´ dan ´sekelompok hooligan muda´ yang mereka katakan memprovokasi insiden, seperti dilansir Mail Online.

Klub ini kemudian merilis sebuah pernyataan pada Selasa pagi, yang mengatakan: ´Pesta dirusak oleh beberapa ratus perusuh yang tidak ada hubungannya dengan sepak bola dan bahkan mereka tidak berada di Parc des Princes pada saat laga dalam antusiasme penonton dan situasi keamanan yang terkendali.

"Semua anggota klub, para pemain dan direktur, mengungkapkan kepada semua penggemar setia dan penuh gairah tulus mereka menyesal bahwa upacara presentasi hari ini piala harus dirusak oleh aksi kekerasan."

"Perayaan akan dilanjutkan Sabtu ini di Parc des Princes untuk laga Ligue 1 melawan Brest, ketika klub dan penggemarnya akan bersatu dalam sukacita gelar pertama bagi Paris Saint-Germain dalam 19 tahun terakhir.

´Paris Saint-Germain lebih bertekad untuk membangun klub besar Eropa, yang pantas dibanggakan ibukota Perancis, dan jauh dari orang-orang berniat mencoba menghancurkan mimpi itu. "

Namun, ini bukan pertama kalinya otoritas polisi  terperangkap dalam laga musim ini. Sebelum laga kandang Liga Champions melawan Dinamo Zagreb pada November, sekitar 100 hooligan dari PSG dan Dinamo bentrok di daerah Bastille yang padat malam, sebelum laga berlangsung - meskipun sudah ada keputusan di tempat yang melarang pendukung Zagreb menonton pertandingan. Akhirnya, 28 orang ditangkap.

Situs harian olahraga L´Equipe mencerminkan suasana Senin dengan sedih, yang menurunkan judul ´Quand La Fete Tourne Au Fiasco´ (Ketika Perayaan Berubah Menjadi Fiasco).

Puluhan ribu penggemar menunggu dengan sabar untuk para pemain, yang terlambat lebih dari satu jam Trocadero plaza. Berpakaian rapi mengenakan setelan jas hitam, para pemain - David Beckham di antara mereka - menarik sorak-sorai keras dari para fans. Beberapa di antara kerumunan berdiri di atas atap, menyalakan flare dan naik perancah.