Pellegrini Harus Dihukum atas Kecamannya pada Wasit Jonas Eriksson
Pellegrini Must Now be Banned for His Ref Rant
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
MANUEL Pellegrini menghadapi ancaman serius atas tuduhannya pada wasit Jonas Eriksson yang dituduhnya berpihak pada Barcelona saat laga dengan Manchester City.
Pellegrini cukup berpengalaman untuk mengetahui pernyataannya yang tidak pantas dilontarkan setelah laga di kandang Manchester City. Seharusnya ia akan menonton lagi laga tersebut dengan hati yang lebih tenang suasana hati yang lebih tenang dan mengamati bagaimana Barcelona layak mendapat hadiah penalti atas tindakan Gael Clichy menyentuh bola dengan tangan.
Jika Jonas Eriksson sedang mencari bukti untuk membantu Barcelona atau menebus kesalahan di pertandingan sebelumnya ketika Barca kalah (sebagaimana dugaan yang dilontarkan Pellegrini), maka pelatih asal Swedia itu punya banyak peluang untuk membenamkan City dengan skor kekalahan lebih banyak selama laga berlangsung.
Dalam setiap pertandingan ada insiden di dekat kotak penalti, yang selalu terjadi. Ini pula salah satu alasan utama kita mencintai sepakbola - karena menghasilkan begitu banyak perdebatan.
Jika Anda mengidolakan tim atau klub maka Anda harus menerima bahwa Anda akan melihat sesuatu dari perspektif tim Anda - karena fan adalah singkatan dari fanatik.
Itulah sebabnya ditunjuk seorang wasit.
Mereka harus bersikap netral dan ketika seseorang kehilangan keyakinan dari fakta yang terjadi, berarti ada masalah.
Insiden yang menyebabkan begitu banyak kemarahan adalah ketika Martin Demichelis jelas menjatuhkan Lionel Messi. Fakta telah terjadi pelanggaran berat tidak perlu diperdebatkan lagi.
Juga fakta lain bahwa Demichelis harus diusir keluar lapangan karena menjadi contoh jelas dari upaya menggagalkan peluang lawan menciptakan gol - ini dapat digunakan dalam seminar wasit di masa depan.
Pellegrini telah menyematkan reputasinya pada pelanggaran kecil sebelum insiden tersebut. Seperti dilaporkan Mail Online segera setelah pertandingan, insiden ini terjadi setiap waktu dan hanya terjadi disepakbola. Bukan insiden yang terjadi pada yang Eriksson yang berpikir ´saya akan bermain seperti itu untuk mencetak gol atau mendapat kartu merah ...´
Pindah ke komentar tentang wasit Swedia yang menangani laga penting, saya ingat ketika menonton dan mengagumi wasit Anders Frisk yang memimpin banyak laga penting termasuk pada final Piala Eropa pada 2000.
UEFA sangat hati-hati dan cermat memilih wasit terbaik yang layak memimpin pertandingan dan seperti biasa pilihannya selalu tepat. Seluruh tugas pada kompetisi diberikan pada sekelompok wasit ´elit´ yang terdiri dari sekitar 30 wasit.
Tidak ada negara yang memiliki hak ekslusif pada daftar wasit tapi biasanya tidak lebih dari tiga wasit dari satu negara.
Pierluigi Collina mengepalai komite yang memiliki perwakilan dari sejumlah besar negara-negara untuk memastikan bahwa layak dipilih berdasarkan prestasi dan merujuk pada masalah ini dan merujuk pada pengalaman sebelumnya. Jadi, penunjukan Eriksson itu sudah tepat.
Orang juga mendapati fakta bahwa Eriksson belum memimpin pertandingan sejak November karena liga Swedia berada di luar musim.
MANUEL Pellegrini must face serious punishment for his allegations that Jonas Eriksson was biased in the Manchester City vs Barcelona clash.
Pellegrini is experienced enough to know how unwise his post-match comments are. No doubt he will watch re-runs of the game in a calmer mood and note that Barcelona could easily have been awarded a penalty for a Gael Clichy handball.
If Jonas Eriksson was looking to help Barcelona or atone for errors in a previous match which Barca lost (as Pellegrini alleged), then the Swede had plenty of chances to bury City much earlier in the game.
In every game there are incidents which are borderline, that could go either way. It is one of the reasons we love football - it generates so much debate.
If you are connected with a team or club you have to accept that you will see things from your team´s perspective - fan is short for fanatic.
It is for that reason that a referee is appointed. They are neutral and when one loses faith in that fact, there is an issue.
The incident which caused so much anger was when Martin Demichelis clearly fouled Lionel Messi. The fact that there was a foul cannot be disputed.
Nor can the fact that Demichelis had to be sent off as there can be few clearer examples of the denial of an obvious goal scoring opportunity - this could be used in referee seminars in the future.
Pellegrini has pinned his reputation on a possible minor foul just before this incident. As I reported immediately after the game, these incidents occur all of the time and are just football. It was certainly not an incident which Eriksson would have thought ´I´ll play on from that as it could lead to a goal or red card...´
Moving on to the comment about Swedish officials handling big games, I remember watching and admiring Anders Frisk refereeing many high-profile games including the European Championship final in 2000.
UEFA takes great care in selecting the best available officials for all games and usually gets it right. All appointments at this stage of the competition come from their ´elite´ group of referees´, which consists of around 30 officials.
No country has a devine right to inclusion on the list but there are usually no more than three from any one country.
Pierluigi Collina heads up the committee which has representatives from a large number of countries to ensure that all appointments are on merit and take current form and previous experience into account. So, Eriksson´s appointment was a good one.
People have also pointed to the fact that Eriksson has not reffed a match since November because the Swedish league is out of season.
Finally, may I suggest that Pellegrini was confusing Swedes with Norweigans?
