Beckenbauer Sanggah Terima Suap dari Rusia dan Qatar
Beckenbauer Denies into Allegations of World Cup Bidding Corruption
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
London (B2B) - Mantan anggota FIFA Franz Beckenbauer mengumumkan Selasa ini bahwa suaranya untuk penawaran menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 akan tetap menjadi rahasia, dan dia menyatakan bahwa dia tidak ditawari suap apa pun.
Beckenbauer pernah berada di komite eksekutif FIFA yang memberikan hak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 untuk Rusia dan Qatar, pada 2010, seperti dilasir Yahoo Sports.
Proses pengajuan tawaran ini dituduh penuh korupsi, namun Beckenbauer menolak mengungkapkan bagaimana dia menyalurkan suaranya dengan mengatakan pada jumpa pers di London, "Itu rahasia saya."
Ketika ditanyai apakah dia telah ditawari suap dalam pemungutan suara, mantan kapten dan pelatih Jerman Barat itu menjawab, "Itu jelas, tidak."
"Bagaimana saya bisa ngomong seperti ini? Karena tidak ada seorang pun yang mendekati saya secara langsung, tidak ada yang menawari saya apa pun demi mempengaruhi suara saya. Tidak, itu tidak terjadi."
Namun Beckenbauer menyeru FIFA untuk mengungkapkan kepada publik mengenai laporan tentang proses lamaran menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan laporan mengenai tuduhan korupsi oleh jaksa Amerika Michael Garcia itu akan tetap dirahasiakan demi menghormati janji yang dibuat kepada para saksi, namun Beckenbauer yakin itu mestinya dibuka ke publik.
"Saya tak melihat alasan apa pun mengapa hal itu tak boleh dipublikasikan," kata dia. "Itu memang keputusan FIFA, namun secara personal tidak ada yang perlu disembunyikan dan jika Anda tak ada yang perlu disembunyikan maka Anda bisa mempublikasikannya."
Beckenbauer, 69, telah diskor pada Juni karena tidak memenuhi permintaan Garcia.
Sejumlah tokoh tingkat tinggi telah menyerukan publikasi laporan setebal 350 halaman, termasuk Presiden UEFA Michel Platini, Wakil Presiden FIFA Pangeran Ali Bin Al Hussein, dan Garcia sendiri.
London - Former FIFA member Franz Beckenbauer declared on Tuesday that his vote on the 2018 and 2022 World Cup bids would remain "secret", but said he was not offered any bribes.
Beckenbauer was on the FIFA executive committee that awarded the rights to host the 2018 and 2022 World Cups to Russia and Qatar respectively in 2010.
The bidding process has been dogged by accusations of corruption and horse-trading, but Beckenbauer refused to reveal how he had voted, telling the Securing Sport conference in London: "That's my secret."
When asked whether he had been offered any financial inducements to vote in a particular way, the former West Germany captain and coach responded: "That's a clear 'no'.
"How shall I say this? Nobody approached me directly, nobody offered me anything in order to influence my vote. No, this did not happen."
Beckenbauer also added his voice to calls for FIFA, world football's governing body, to release the findings of a report into the bidding process.
FIFA president Sepp Blatter says the report into corruption allegations by American attorney Michael Garcia will be kept confidential to honour promises made to witnesses, but Beckenbauer believes it should be made public.
"I don't see any reason why it shouldn't be published," he said. "That's a decision for FIFA, but personally there is nothing to hide and if you have nothing to hide then you can publish and divulge it.
Beckenbauer, 69, was temporarily suspended in June for failing to comply with Garcia's questions before then agreeing to do so.
Several high-profile figures have also called for the 350-page report to be published, including UEFA president Michel Platini, FIFA vice-president Prince Ali Bin Al Hussein, and Garcia himself.
