Liga Sepak Bola Lingerie Inggris Dikritik Tampil Seksi Cari Perhatian
Lingerie Football League UK has been Criticised for Being `Sexist`
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
TIM SEPAK BOLA wanita di Inggris mengklaim mereka 'berjuang menentang ketidaksetaraan' dengan mendorong pemain mereka untuk bermain bola mengenakan tank top dan hot pants.
Liga sepak bola wanita yang menamakan diri mereka sebagai The Lingerie Football League UK didukung 14 orang wanita yang antusias mendapatkan ijin bermain dengan penampilan seksi.
Namun para pesepakbola wanita yang berbasis di Manchester ini berupaya tampil sebaik mungkin layaknya pesepakbola profesional, mereka bersikeras tidak memanfaatkan pesona kewanitaan mereka untuk menarik perhatian penonton. Sebaliknya, mereka menyebut diri mereka sebagai 'pionir sepak bola' yang akan menggairahkan sepak bola wanita untuk mendukung pengumpulan dana amal dan menarik minat sponsor.
Pada situs webnya mereka mengklaim, "Kami akan menutup kesenjangan gender dengan menghasilkan liputan media dan kepentingan umum untuk kepentingan wanita di dunia olahraga."
'Kami adalah keluarga yang memberdayakan satu sama lain untuk memaksimalkan peluang kami meraih kesempatan. Kami percaya bahwa para pesepakbola wanita wanita layak dihargai yang sama seperti laki-laki karena kami setara. Kami tidak pernah sekadar menjadi objek.'
Saat ini, seorang wanita pesepakbola hanya mendapatkan keuntungan finansial yang nilainya tidak sebanding dengan rekan-rekan prianya.
Bayaran tertinggi pesepakbola wanita di Inggris, seperti kapten timnas Inggris Steph Houghton dibayar 65.000 poundsterling per tahun, sementara pesepakbola di liga utama Lionel Messi diperkirakan mendapat gaji 1 juta poundsterling per minggu belum termasuk bonus, seperti dilansir MailOnline.
Pendiri Liga Sepak Bola Wanita Inggris (LFL) Gemma Hughes mengatakan kepada situs Manchester Confidential: "Saya berusia 23 tahun sekarang dan saya tidak ingin menunggu 20 tahun untuk melihat sepak bola perempuan menghasilkan uang dari sponsor."
"Kami tahu ini adalah skandal, kita tahu itu kontroversial, tapi harus mampu menarik perhatian media untuk dapat menjual tiket. Semua uang yang dihasilkan akan dimasukkan kembali ke sepak bola wanita dan demi kepentingan para pemain."
"Ini bukan tentang para pemain tampak cantik atau seksi, ini tentang wanita tampak seperti wanita. Anda harus melihat pada tenis - wanita berpakaian seperti perempuan dan mereka mendapatkan upah yang sama dan jumlah yang sama dari sponsor seperti halnya petenis pria."
'Dalam sepak bola wanita terikat aturan pria dan itu adalah tiruan dari permainan pria.'
Tracey Halpin, pelatih sepak bola wanita Denton Phoenix di Manchester, tidak percaya bahwa mereka memberikan contoh yang baik bagi calon pesepakbola wanita.
"Saya pikir itu hanya ingin tampil seksi untuk sejumlah alasan," katanya kepada Manchester Evening News. 'Kenapa orang mesti datang dan menonton perempuan bermain bola dengan lingerie? Ini tidak layak menjadi alasan untuk menonton mereka bermain sepak bola.
"Ini tampaknya tidak pantas, gila. Saya telah bekerja dengan 30 gadis-gadis muda, saya tidak berpikir orang tua mereka akan terkesan. Hal itu malahan memicu keberatan dari banyak pihak untuk mendukung mereka bermain sepak bola."
A CONTROVERSIAL women's football team claim they are 'fighting inequality' by encouraging their players to play in crop tops and hot pants.
The Lingerie Football League UK is a 14-strong team of female football enthusiasts who play wearing little more than their underwear and studded boots.
But while the Manchester-based group have raised eyebrows with their attention-grabbing tactics, they insist they are not objectifying women. Rather, they describe themselves as 'football pioneers' who are generating interest in order to raise funds and attract sponsorship.
On their website they claim, 'We will close the gender wage gap by generating media coverage and public interest in the women's game.
'We are a real family that empower one another to maximise our opportunities in life. We believe that women footballers deserve the same rewards as men because we are equal. We will never objectify women.'
Currently, a major league woman footballer can expect to earn just a fraction of that of her male counterparts.
The UK's highest-paid female footballer, England captain Steph Houghton, is paid £65,000 a year, while premier league footballer Lionel Messi makes an estimated £1m a week before bonuses.
LFL UK's founder, Gemma Hughes, told website Manchester Confidential, 'I’m 23 years old now and I don’t want to be waiting another 20 years to see women’s football make money from sponsorships.
'We know this is scandalous, we know it's controversial, but that media attention is what's going to sell tickets. All money made is going to be put back into women's football and to the players.
'This is not about the players looking beautiful or sexy, it’s about women looking like women. You only have to look at tennis – the women dress like women and they get same equal pay and similar amount of sponsorship as men.
'In football the women are bound to men’s rule and it’s a poor imitation of the men’s game.
Tracey Halpin, coach of Denton Phoenix girls team in Manchester, does not believe they are setting a good example for aspiring women footballers.
'I think it is sexist for a number of reasons,' she told the Manchester Evening News. 'Why else would men come and watch women play in their lingerie? It wouldn’t be for the reason to watch them play football.
'It seems like a crazy, crazy thing. I have worked with 30 young girls, I don’t think their parents would be impressed. It doesn’t set am impression to young girls this is a reason you should play football.
