Harga Mobil Rp272 Juta Dibayar dengan 10 Kardus Uang Kertas
Pays for 16,000 Pounds Car with 10 Boxes of Small Bills
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
SEBAGIAN besar bisnis otomotif memiliki arus kas yang baik, tapi dealer mobil ini mungkin harus menyesali keputusannya untuk menerima pembayaran secara tunai ketika harus menerima uang pembelian mobil yang satu ini.
Setumpuk uang kertas dan koin ditaruh oleh seorang pengusaha di China, yang menggunakan uang receh untuk membeli mobil seharga 153.800 yuan (atau 15.600 poundsterling yang setara Rp272 juta).
Zhang menaruh lebih dari sepuluh kotak kardus berisi uang kertas dan koin, per lembar uang kertas nilainya satu yuan (sekitar 10 pennies) (sekitar 10 p), di dealer mobil di Zhengzhou, Provinsi Henan, China seperti dilansir Mail Online.
Zhang menerima catatan keuangan dari pabrik minuman dingin.
Mereka berangkat menuju bank, di mana ia harus mengajak dua pegawai selama beberapa jam untuk menghitung uang senilai 13.000 yuan.
Hal ini tidak jelas apakah bank masih harus menghitung sisa uang atau jika dia membayar sisa pembayaran dengan cara lain.
Hal ini tidak biasa di Cina bagi orang untuk melakukan pembelian perhiasan hingga membeli rumah dengan tumpukan uang tunai lantaran ketidakpercayaan terhadap bank dan Partai Komunis yang berkuasa.
Sejumlah besar tagihan juga sering diperlukan untuk melakukan bisnis karena pemerintah Cina menolak untuk mencetak catatan penjualan lebih dari 100-renminbi (atau sekitar 10 poundsterling).
MOST businesses want good cash flow, but this car dealership probably regretted its decision to accept non-card payment when this deluge of small bills arrived on its forecourt.
The vast mound of money was left by a Chinese business owner, who used his loose change to buy a 153,800 yuan (£15,600) motor.
Mr Zhang dropped more than ten boxes of notes and coins, none worth more than one yuan (about 10p), at the auto market in Zhengzhou, Henan Province.
Mr Zhang received the notes from cold drinks factories at his food additives business.
They were taken to the bank, where it took two clerks several hours to count around 13,000 yuan.
It is not clear whether the bank has still to count the rest of the money or if he paid the remaining amount by some other means.
It is not uncommon in China for people to make purchases from jewellery to houses with wads and wads of cash as many distrust the banks and the ruling Communist Party.
Vast amounts of bills are also often needed to do business because the Chinese authorities refuse to print any note larger than the 100-renminbi note (around £10).
