Mobil Terbang Terrafugia Siap Mengudara pada 2018

Terrafugia Claim Its Flying Cars will be Ready to Take to the Skies by 2018

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Mobil Terbang Terrafugia Siap Mengudara pada 2018
Mobil mengangkut empat orang dengan transmisi semi otomatis dan menggunakan komputer-kontrol sehingga penumpang cukup mengetik tujuan sebelum lepas landas (Foto2: MailOnline)

LALU LINTAS terus bergulir. Bagi mereka yang bepergian untuk bekerja dari rumah menuju kantor dengan mobil setiap hari, tampaknya menginjak gas dan rem harus terus dilakukan ketika mobil bergerak bagaikan siput.

Namun komuter di masa depan tak lama lagi akan menikmati perjalanan di udara dengan mobil terbang.

Perusahaan AS yang berada di balik konsep kendaraan TF-X berharap prototipe akan siap untuk mengudara dalam dua tahun ke depan - dan akan mulai dijual secara massal dalam waktu delapan tahun.

Menurut Terrafugia yang berbasis di Massachusetts, mobil prototipe diharapkan siap beroperasi pada 2018.

Mobil konsep perusahaan memiliki sayap flip-out dengan motor listrik kembar melekat pada kedua sayap.

Motor ini memungkinkan TF-X untuk berpindah dari posisi vertikal ke posisi horizontal, dan didukung oleh mesin berkekuatan 300 tenaga kuda, seperti dilansir MailOnline.

Tenaga dorong disuplai dari kipas menyalurkan udara, dan kendaraan akan memiliki kecepatan jelajah 322 km per jam, dengan daya jangkau mengudara 805 km untuk jarak terbang.

Terrafugia mengatakan tujuannya adalah menyediakan layanan 'true door-to-door transportation', dengan kemampuan mobil untuk diparkir di garasi rumah seperti mobil biasa.

Mobil mengangkut empat orang dengan transmisi semi otomatis dan menggunakan komputer-kontrol sehingga penumpang cukup mengetik tujuan sebelum lepas landas.

'Operator TF-X akan menyampaikan pesan mengenai apakah zona pendaratan disetujui adalah benar-benar tempat yang aman untuk mendarat, dan mereka mungkin membatalkan upaya pendaratan di setiap saat," kata perusahaan.

Model terbaru ini diresmikan pada fly-in tahunan pada Experimental Aircraft Association di Oshkosh, Wisconsin.

Terrafugia telah memberikan animasi yang menunjukkan bagaimana kendaraan akan bekerja.

Hal ini menunjukkan kendaraan lepas landas dengan memiringkan baling-baling bertenaga listrik hingga 90 derajat.

Ketika mobil bergerak untuk melanjutkan penerbangan, baling-baling berputar sampai paralel dengan bodi mobil.

Ketika kipas diaktifkan menyalurkan udara, baling-baling berhenti berputar dan melipat kembali ke bodi mobil.

Sebuah model skala sepersepuluh sedang diuji di terowongan angin Wright Brothers di Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Uji coba akan menguji segala sesuatu mulai dari hambatan, mengangkat dan mendorong mobil model.

Namun, perusahaan yang berbasis di Massachusetts Terrafugia mengatakan TF-X akan tetap menjalani pengujian delapan sampai dua belas tahun dalam kegiatan pengembangan teknologinya.

Tahun lalu, perusahaan yang sama meluncurkan mobil terbang yang dikenal sebagai Transisi, yang menyediakan kabin untuk dua penumpang.

Mobil tersebut harganya diperkirakan sekitar Rp3,4 miliar per unit ketika dipasarkan kepada publik.

Pembeli harus membutuhkan pilot dan SIM untuk mengoperasikan pesawat sesuai ketentuan hukum, di samping 20 jam terbang waktu di bawah ikat pinggang mereka.

Namun untuk memenuhi kebutuhan mereka, dan pemiliknya mendapat kesempatan untuk lepas landas di jalan tol menuju bandara, dan kemudian lepas landas pada landasan pacu konvensional.

Tim pengembang teknologi di balik mobil terbang ini adalah Carl Dietrich, Samuel Schweighart, Anna Mracek Dietrich, Alex Min - teman-teman dari Universitas, dan mereka menyebutnya sebagai Transition dengan moto 'visi kami untuk masa depan transportasi pribadi.'

Mereka mengatakan: 'Kami telah bermimpi tentang mobil terbang sejak pergantian abad ke-20. Transisi aturan lalu lintas darat dan pesawat adalah langkah pertama mewujudkan impian mobil terbang.

"Kami mulai dengan teknologi untuk mewujudkan dan peta jalan produk kami dirancang untuk membuat penerbangan pribadi semakin lebih aman dan lebih mudah diakses segmen yang lebih luas."

TRAFFIC can be a real grind. For those travelling between work and home by car every day, the seemingly endless cycle of gas-brake-repeat at a snail's pace can wear thin.

But commuters of the very-near future may be granted some respite by taking to the skies in a flying car.

The US company behind the concept vehicle TF-X is hoping a prototype will be ready to fly in just two years - and it will go on general sale within eight.

According to Massachusetts-based Terrafugia, a full-size unmanned prototype is expected to be ready by 2018.

The firm's concept car has fold-out wings with twin electric motors attached to each end.

These motors allow the TF-X to move from a vertical to a horizontal position, and will be powered by a 300 horsepower engine.

Thrust will be provided by a ducted fan, and the vehicle will have a cruising speed of 200 mph (322 km/h), along with a 500-mile (805 km) flight range.

Terrafugia said its aim is to provide 'true door-to-door transportation,' with the vehicle capable of being parked in a home garage like an ordinary car.

The planned four-person TF-X will be semi-autonmous and use computer-controls so that passengers can simply type in a destination before taking off.

'The TF-X operator will have final say over whether an approved landing zone is actually a safe place in which to land, and they may abort the landing attempt at any time,' the company says.

The latest model was unveiled at the Experimental Aircraft Association's annual fly-in in Oshkosh, Wisconsin.

Terrafugia has already provided an animation showing how the vehicle would work.

This shows the vehicle taking off by tilting its electric-powered propellers by 90 degrees.

As the vehicle moves to forward flight, the propellers spin around until they are parallel with the vehicle's body.

When the ducted fan activates, the propellers stop rotating and fold back along the nacelles.

A one-tenth scale model is being tested at the Wright Brothers wind tunnel at the Massachusetts Institute of Technology (MIT).

The trials will test everything from the drag, lift and thrust forces of the model.

However, Massachusetts-based firm Terrafugia said the TF-X will still be another eight to twelve years in development.

Last year, the same company unveiled a flying car known as the Transition, which has space for two passengers,

It is expected to cost around £183,000 ($261,000) when it goes on sale.

Owners will need a pilot and a driver's licence to operate the road-legal airplane, in addition to 20 hours of flying time under their belt.

But fulfill those requirements, and you'll be able to head down a motorway to an airport, and then take off on a conventional runway.

The founding team behind the creation are Carl Dietrich, Samuel Schweighart, Anna Mracek Dietrich, Alex Min - friends from University, and they call the Transition 'our vision for the future of personal transportation.'

They said: 'We have been dreaming about flying cars since the turn of the 20th century. The Transition street-legal airplane is the first step on the road to the practical flying car.

'We're starting with proven technology and our product road map is designed to make personal aviation progressively safer and more accessible to a broader segment of the population.'