Suswono Pertanyakan Janji Australia Investasi di Sektor Peternakan
Suswono Questioned Promises Australia for Investment in Livestock Sector
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Australia selama ini hanya ingin menjadikan Indonesia sebagai pasar bagi komoditas pertaniannya. Padahal dalam forum investasi yang berlangsung di Australia, yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Australia berjanji akan investasi di Indonesia, khususnya di sektor peternakan, tapi sampai hari ini janji tersebut tidak pernah terwujud.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan pada 2010, ketika baru dua tahun menjabat sebagai menteri pertanian, pihaknya sudah melawat ke Darwin untuk menindaklanjuti janji Australia yang menyatakan akan ada tujuh perusahaan dari ´negeri kanguru´ untuk berinvestasi di Indonesia.
""Namun kenyataannya hingga kini tidak ada (realisasi investasi). Sepertinya Australia hanya ingin menjadikan Indonesia sebagai pasar mereka. Indonesia memang pasar yang menarik," katanya.
Suswono menyatakan, sampai saat ini bahkan tanda-tanda Australia akan menepati janjinya untuk melakukan investasi di Indonesia juga belum terlihat.
"Mereka (belum melakukan investasi) alasannya infrastruktur di Indonesia tidak mendukung," ujar menteri.
Jakarta (B2B) - Australia considers Indonesia no more than a market where it can sell its agricultural commodities. Australia had promised to invest in Indonesia, particularly in the animal husbandry sector, at an investment forum held in that country, which was attended by President Susilo Bambang Yudhoyono. However, the promise had yet to be fulfilled.
Minister of Agriculture (MoA) Suswono stated he had visited Darwin in 2010 to follow up on the meeting, in which seven Australian companies had pledged to invest in Indonesia.
"But those promises have not been kept. It seems as if Australia only wishes to use Indonesia as a market. After all, Indonesia is an attractive market," Suswono said at Indonesian Farmers Council (Patani) meeting at his office in Jakarta, Tuesday (27/8).
Suswono noted that there was no indication so far from Australia that it would keep its promise of making investments in Indonesia.
"They use the excuse that Indonesia does not offer the necessary supporting infrastructure for them to invest here," he said.
